Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Sopir Minibus jadi Tersangka Kecelakaan Kereta di Lumajang, Tak Injak Rem dan Dianggap Lalai

Terungkap alasan sopir minibus dijadikan tersangka kecelakaan maut antara KA Probowangi dengan minibus. Dianggap lalai dan tak lakukan pengereman.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Alasan Sopir Minibus jadi Tersangka Kecelakaan Kereta di Lumajang, Tak Injak Rem dan Dianggap Lalai
surya.co.id
Kolase foto Tim Inafis kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara insiden kecelakaan maut mobil minibus Isuzu Elf versus Kereta Api Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya, Senin (20/11/2023). Olah TKP Laka Elf vs KA Probowangi di Lumajang, Mayoritas Korban Tewas Warga Kota Surabaya. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM - Sopir minibus Isuzu Elf bernama Bayu Trinanto (58) ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut antara KA Probowongi dengan minibus di Lumajang, Jawa Timur.

Kecelakaan maut yang terjadi pada Minggu (19/11/2023) mengakibatkan 11 penumpang minibus tewas dan 4 mengalami luka-luka.

Penetapan tersangka dilakukan usai penyidik menemukan sejumlah kelalian yang dilakukan sopir minibus.

Terungkap sopir asal Surabaya tersebut tak menginjak rem saat melewati perlintasan tanpa palang pintu di JPL 63, Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Elf Tertabrak KA di Lumajang, Polisi Beberkan Detik-detik Sebelum Terjadi Kecelakaan

Temuan tersebut terungkap usai pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian.

Berdasarkan laporan, sopir diduga sama sekali tidak melakukan upaya pengereman lantaran tidak ditemukan bekas goresan pengereman di aspal jalan.

BERITA REKOMENDASI

Kapolres Lumajang, AKBP Boy Jeckson Situmorang mengatakan sopir sejatinya sempat mendapatkan peringatan dari warga perihal adanya kereta api yang hendak melintas.

"Warga di jalan tersebut sempat meneriakkan sepur-sepur namun sopir tetap melaju dengan kecepatan konstan. Masinis juga membunyikan klakson pada jarak 500 meter, 100 meter hingga terjadi benturan," ungkap Boy Jeckson ketika dikonfirmasi saat rilis di Polres Lumajang, Rabu (22/11/2023).

Polisi juga mendapati sebelum sampai ke lokasi jalur perlintasan kereta api sudah terpasang berbagai rambu peringatan.

Boy mengatakan harusnya sopir melihat jelas rambu tersebut lantaran visibilitas yang mumpuni.

Baca juga: KA Probowangi Tabrak Elf di Lumajang, Kondisi Sopir Mulai Membaik dan Korban Dijamin Jasa Raharja

"Kemudian rambu ini ketika disorot lampu kendaraan akan memantulkan cahaya alias tulisannya dapat terbaca, sesuai olah TKP pada malam hari," sebutnya.


Nahas, kecelakaan maut pun tak terhindarkan. 11 orang meninggal dunia seketika di lokasi usai mendapat benturan keras dari lokomotif kereta api. Sopir saat kejadian selamat dan mengalami luka berat bersama 3 orang penumpang lainnya.

Kecelakaan maut Kereta Api vs Elf, terjadi di Dusun Prayuana, Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Minggu (19/11/2023) malam.
Kecelakaan maut Kereta Api vs Elf, terjadi di Dusun Prayuana, Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Minggu (19/11/2023) malam. (TribunJatim-Timur.com/tangkapan layar)

Diduga Bayu Trinanto mengikuti instruksi navigasi Google Maps sebelum akhirnya tertabrak kereta api.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas