Nyamuk Wolbachia Akan Disebar, Pj Gubernur Sebut Aman, Warga Bandung Ada yang Takut
Nyamuk wolbachia akan disebar di beberapa titik, satu di antaranya di Kota Bandung, Jawa Barat.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Nyamuk wolbachia akan disebar di beberapa titik, satu di antaranya di Kota Bandung, Jawa Barat.
Nyamuk wolbachia sendiri merupakan nyamuk aedes aegypti yang diinfeksi bakteri wolbachia dan berguna untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Program dari Kementerian Kesehatan ini pun tak lepas dari pro dan kontra.
Banyak masyarakat yang takut akan adanya penyakit lain yang menyertai disebarnya nyamuk tersebut.
Meski begitu, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mendukung program ini lantaran sudah diuji klinis serta bertujuan baik.
"Jadi, jangan terlalu reaktif, karena telah diuji dahulu sebelumnya," ujarnya, kemarin.
Baca juga: Pro kontra nyamuk Wolbachia di Bali - Apakah aman dan bagaimana dampak jangka panjang?
Saat ini, Jabar masih menghadapi ancaman DBD.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, kasus DBD di Jabar periode Januari sampai September 2023 ada sebanyak 13.844 kasus dengan angka kematian 90 orang.
Sementara, Kota Bandung itu menjadi daerah paling banyak terdapat kasus DBD, yakni 1.670 kasus, disusul Kabupaten Bogor 1.263 kasus, kota Bekasi 1.125 kasus, dan Sumedang 965 kasus, serta Kota Bogor 951 kasus.
"Jadi, metode nyamuk wolbachia ini bagus untuk tekan kasus DBD. Dan pastinya ada keuntungannya serta kami yakin sudah diuji coba Kemenkes, sehingga dipastikan aman," katanya.
Ketakutan Warga Bandung
Hadirnya nyamuk wolbachia untuk menekan kasus DBD menuai pro dan kontra di masyarakat karena informasi yang didapatkan masih simpang siur.
Banyaknya kabar hoaks yang beredar pun membuat masyarakat merasa takut dengan kehadiran dari nyamuk wolbachia ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Maulidiani (28), warga Cibiru. Dia mengaku belum tahu betul apa itu nyamuk wolbachia.
"Setiap cari info di media sosial kebanyakan isinya malah nakutin, apalagi kalau baca komentar. Banyak yang bilang ini kan nyamuk buatan Bill Gates. Tapi saya juga kurang paham apa itu maksudnya. Cuma takut saja kalau jadi penyakit yang aneh-aneh. Kan pandemi baru beres, ada cacar monyet, jadi bikin takut," kata Maulidiani saat dihubungi Tribun Jabar, Kamis (23/11/2023).
Baca juga: Efek Samping yang Dialami Manusia Jika Digigit Nyamuk Berbakteri Wolbachia
Ibu satu orang anak ini mengatakan ketika ada jenis penyakit baru, hal yang dikhawatirkan adalah sang anak karena masih berusia dua tahun.
"Kalau punya anak kecil kan jadi banyak khawatir, daya tahan tubuh mereka belum kuat. Jadi saya berusaha untuk menekuni gaya hidup sehat bersih untuk keluarga supaya tidak terjangkit penyakit," ucapnya.
Informasi mengenai nyamuk wolbachia juga masih awam bagi Tina (38) warga Mohammad Toha.
Ibu rumah tangga dua anak ini mengatakan, ia mendengar kabar mengenai nyamuk wolbachia dari grup WhatsApp grup dan obrolan ibu-ibu di sekolah.
"Katanya nyamuk wolbachia aman untuk menurunkan kasus DBD. Tapi ya namanya nyamuk memang ada yang aman? Apalagi dimasukin virus yang enggak tahu nanti virusnya bermutasi jadi apa," ujarnya.
Meskipun nyamuk wolbachia ini tidak lagi memiliki virus dengue, tetapi ia merasa khawatir akan dampak jangka panjang dari pelepasan ternak nyamuk wolbachia.
"Mungkin bisa menekan angka DBD, tapi dampak jangka panjangnya seperti apa? Apa bisa menjadi wabah atau jadi pandemi seperti tahun-tahun sebelumnya? Kita kan enggak pernah tahu virus itu bisa bermutasi jadi apa," ucapnya.
Warga Dago, Nur Khansa (29), mengatakan, kebanyakan informasi yang menakutkan lebih banyak dan mudah ditemukan di media sosial.
"Kalau baca artikel berita saya bisa dapat informasi yang lebih lengkap tentang apa itu nyamuk wolbachia dan dampaknya apa. Tetapi kalau cari informasi di media sosial isinya menyeramkan semua, bahkan ada yang katanya anak kecil sampai radang otak gara-gara nyamuk ini," kata Khansa.
Sebagai masyarakat yang terkoneksi dengan media sosial setiap hari, Khansa mengatakan tidak mudah untuk memilah dan memilih informasi yang didapatkan tentang nyamuk wolbachia ini karena semuanya bisa didapatkan secara bersamaan.
"Jujur sih agak khawatir karena masih belum tahu juga ini tuh nyamuk apa kok diternak? Dampak jangka panjangnya seperti apa? Negara lain seperti Singapura menolak, kok Indonesia tetap disebarkan? Apa memang aman?" ujarnya.
Ia pun mengatakan sebaiknya pemerintah gencar melakukan sosialisasi akan nyamuk wolbachia ini supaya masyarakat tidak merasa khawatir dan termakan berita yang menyimpang.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Penjabat Gubernur Jabar Yakin Nyamuk Wolbachia Aman, Sudah Diuji Coba Kemenkes
Dan Nyamuk Wolbachia Akan Disebar di Bandung, Masyarakat Justru Dibikin Takut Meski untuk Tekan DBD