Bisnis Mainan ABC WoodenToys yang Tak Main-main: Ajak Difabel, Libatkan BPJAMSOSTEK Lindungi Pekerja
Sikap ABC WoodenToys yang mengikutkan pekerjanya di BPJamsostek ini pernah mendapatkan Anugerah Paritrana yang diserahkan Wakil Presiden RI pa
Penulis: Imam Saputro
Editor: Daryono
“ Karena ketika bekerja jika ada yang amit-amit terkena musibah atau alangan, nah itu bisa diklaim ke BPJS,” terang Rita.
“Apalagi perlindungan di JKK, juga mencakup ketika pekerja perjalanan menuju kantor kena musibah ya ditanggung, jadi paket lengkap dari rumah ke kantor, selama di kantor hingga balik ke rumah lagi,” tambahnya.
Ia memastikan meski karyawan penyandang difabel berkarya di bagian produksi, proses produksi dipastikan aman.
“ Misalnya mesin gergaji itu sudah ada pengamannya, jadi aman, kalau amit-amit ada kejadian ada pengaman lain yakni BPJS,” ujarnya.
Semua pihak, lanjut Rita bisa tenang dan berkarya dengan maksimal karena adanya perlindungan menyeluruh dari BPJAMSOSTEK .
Ia berharap semua karyawan, khususnya penyandang difabel ketika sudah tak kerja di ABC WoodenToys juga bisa mendapatkan manfaat seperti JHT dan Jaminan Pensiun.
Ia mengakui ada tantangan tersendiri untuk meyakinkan karyawan agar mau mengikuti program dari BPJAMSOSTEK ini.
“ Yang pertama kan dari gaji mereka juga ada potongan walaupun sedikit, itu kami jelaskan bahwa potongan gaji itu nantinya akan kembali ke masing-masing individu sesuai dengan peruntukannya, misal JHT ya nanti pas sudah pensiun dapat banyak manfaat, JP nanti dapat “gaji” meski sudah tak bekerja lagi di sini,” ungkap Rita.
Menurutnya, para karyawan akhirnya mengerti dengan manfaat yang didapatkan ketika mengikuti program dari BPJAMSOSTEK ini.
“ Rata-rata karyawan kami ikutnya lama, jadi harapannya masa kerja lebih dari 15 tahun dan bisa dapat manfaat dari Jaminan Pensiun untuk masa tua mereka, “ harap Rita.
Dana dari Jaminan Pensiun itu diharapkan bisa menopang kesejahteraan para pekerja di masa tua mereka meski sudah tidak produktif bekerja.
Meski perusahaan juga harus wajib membayar iuran, Rita mengaku tidak keberatan karena menganggap semua itu adalah investasi bukan biaya.
“ Jika disikapi biaya kan berat, kalau investasi pada akhirnya kan kembali ke semua pihak,” tegasnya.
“Kolaborasi seperti ini saling bermanfaat bagi semua pihak, kami senang bisa menolong mereka, dan mereka bisa bermanfaat minimal bagi keluarga masing-masing,” kata Rita.
Rita mencatat, ada tujuh karyawan difabel yang pernah bekerja di usaha yang punya slogan Mainan SNI Bersama Difabel ini.
Adapun dua orang karyawan sudah menikah sehingga keluar dari pekerjaannya dan satu pensiun di tahun 2020 lalu.
“ Mas Hery yang pensiun 2020 itu juga sudah dapat JHT, pencairannya waktu itu juga gampang, yang penting berkas lengkap, tak berapa lama bisa cair,” ungkap Rita.
ABC WoodenToys berharap semua karyawan saat umur pensiun tetap mendapatkan pendapatan bulanan dan tetap sejahtera di masa tua.
Sikap ABC WoodenToys yang mengikutkan pekerjanya di program BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek ini pernah mendapatkan Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yakni Anugerah Paritrana yang diserahkan Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2019.
ABC WoodenToys diganjar penghargaan sebagai satu di antara UMKM di Yogyakarta yang mengikutsertakan karyawannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK.
Ubah stigma negatif penyandang difabel
Rita dan suami juga ingin menepis anggapan kaum difabel tidak bisa bekerja dengan baik di dunia kerja.
"Sebenarnya untuk kualitas hasil produksi sama saja, malah teman-teman difabel bisa lebih fokus dan tekun untuk mengerjakan sesuatu, hanya harus pelan-pelan dan satu per satu," jelasnya.
Meski demikian, target pembuatan APE sebanyak 300 - 400 buah per bulan bisa dipenuhi tanpa ada kendala.
“Pernah peak season dan ada pameran, kami produksi hingga 1.000-an buah mainan edukatif juga bisa tercapai,” jelas Rita.
Stigma lain yang ingin ia ubah adalah penyandang difabel sering dianggap jadi beban keluarga karena tak bisa mandiri di kehidupan sehari-hari.
“Beberapa karyawan kami secara nyata sudah tak jadi beban bagi keluarga, bahkan bertransformasi jadi tulang punggung keluarga.”
“Misalnya Mas Topan, ibunya dulu adalah buruh cuci pakaian, sekarang setelah Mas Topan settle di sini, ia sudah bisa “memaksa” sang ibu untuk mengurangi pekerjaannya sebagai buruh cuci dengan memberikan ke keluarga gaji yang ia terima dari sini,” terang Rita.
Contoh lain adalah Agus di tahun 2023 ini baru saja membeli sebuah sepeda motor seharga puluhan juta secara tunai.
“Saya dan suami tentu senang, teman-teman itu bisa membantu keluarga dan bahkan beli motor secara cash,” kata dia.
Ia tak ingin lulusan SLB hanya menjadi pengamen atau pengemis tanpa bisa memanfaatkan keahlian yang didapatkan di SLB di dunia nyata.
BPJAMSOSTEK Jogja Komitmen Mudahkan Pelayanan
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan, Teguh Wiyono melalui keterangan tertulis, memaparkan jumlah klaim yang tercatat di Kantor Cabang Yogyakarta Raya pada Semester 1 Tahun 2023 mencapai 28.791 kasus, dengan nilai total Rp309.36 Milliar.
“Klaim tersebut terdiri dari manfaat klaim Jaminan Hari Tua (JHT),” kata dia.
Teguh mengatakan, BP Jamsostek berkomitmen memberikan kemudahan layanan, khususnya terkait klaim JHT, di mana bisa dilakukan melalui Aplikasi Jamsostek Mobile atau (JMO).
“Jika saldo peserta maksimal Rp10 juta dan sudah melaksanakan pengkinian data, peserta cukup melakukan klaim menggunakan smartphone.”
“Kami mengimbau kepada seluruh peserta BPJS Ketenagakerjaan khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang usianya sudah mencapai 56 Tahun atau lebih dan saat ini masih bekerja bisa juga mengajukan klaim JHT tanpa harus berhenti bekerja serta tanpa harus menonaktifkan kepesertaannya, karena JHT bisa dirasakan pada Hari Tua untuk kesejahteraan Pekerja,” paparnya.
Teguh juga mengatakan, sebagai bentuk perlindungan sosial, program BPJAMSOSTEK menjadi salah satu instrumen penting dalam penanggulangan kemiskinan.
Teguh mencontohkan ketika pekerja meninggal dunia dan sudah mempunyai keluarga.
“Dengan Program Jaminan Sosial, mereka bisa mendapatkan santunan, biaya pemakaman, hingga beasiswa untuk anak-anak mereka. Paling tidak ekonomi keluarga yang ditinggalkan tidak sulit dengan adanya program BPJS,” kata dia.
Soal beasiswa, Teguh menjelaskan, disiapkan untuk dua anak secara berkala setiap tahun sesuai tingkat pendidikan, dengan nilai maksimal Rp174 juta.
Untuk jenjang taman kanak-kanak (TK) sampai SD/sederajat, bantuannya Rp1,5 juta per tahun (maksimal delapan tahun).
Untuk SMP/sederajat Rp 2 juta per tahun (maksimal tiga tahun), SMA/sederajat Rp 3 juta per tahun (maksimal tiga tahun), dan untuk pendidikan S1 atau pelatihan Rp 12 juta per tahun (maksimal 5 tahun).
Teguh berharap program-program BPJAMSOSTEK dapat dimanfaatkan seluruh warga yang bekerja baik formal ataupun informal.
“Ketika warga atau pekerja mengalami risiko sosial ekonomi, BPJS Ketenagakerjaan dengan programnya, ada Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan, semua program bisa dimanfaatkan dan akan sangat membantu,” kata Teguh. (*)
Dengan berbagai manfaat program BPJAMSOSTEK, Teguh berharap makin banyak masyarakat, utamanya pekerja, yang terlindungi dalam program BPJamsostek. (*)