BKSDA Pangkalan Bun Ungkap Pemicu Buaya Agresif dan Serang Warga
Isak tangis keluarga pecah menyambut kepulangan Habil yang sudah tak bernyawa
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kalteng Ahmad Supriandi
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Jenazah Habil (10), korban yang diduga diterkam buaya di Sungai Arut ditemukan, Sabtu (25/11/2023) malam.
Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian, di Mendawai Seberang, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng).
Isak tangis keluarga pecah menyambut kepulangan Habil yang sudah tak bernyawa.
Peristiwa memilukan itu terjadi sekira pukul 10.45 WIB.
Tak lama berselang, tim gabungan melakukan proses pencarian.
Baca juga: Warga Aceh Jaya Hilang Diduga Diterkam Buaya, Tim Gabungan Temukan Potongan Tangan Kanan Korban
Sekira sembilan jam pasca kejadian, korban akhirnya berhasil ditemukan.
Korban ditemukan sekira pukul 20.32 WIB.
"Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi buaya tersebut melepaskan jenazah," jelas Plt Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP-Damkar) Kobar, yang juga Kepala Bidang (Kabid) Damkar, Dwi Agus Suhartono kepada TribunKalteng.com pada Sabtu malam.
Dijelaskan Dwi Agus Suhartono, jenazah korban ditemukan oleh warga menggunakan jaring.
Usai ditemukan, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemulasaraan.
Buaya Kian Agresif
Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Pangkalan Bun menyoroti perubahan perilaku buaya yang menjadi agresif sampai menyerang warga.
Kepala Seksi Koservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun, Dendi Setiadi mengatakan, perubahan perilaku buaya menjadi agresif juga bisa terjadi karena pakan di habitat buaya berkurang karena ekosistem di Sungai Arut rusak.
"Pertumbuhan manusia di sekitar Sungai Arut hingga membuat kerusakan lingkungan, menjadi permasalahan yang harus ditangani pihak terkait untuk menangkal bencana serangan satwa liar," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.