Siswa SMP Tewas saat Latihan Silat, Pagar Nusa Karanganyar Sebut Tindakan Pelaku Tak Sesuai Aturan
5 orang diamankan usai seorang siswa SMP di Karanganyar bernama Wildan Ahmad tewas. Korban tewas usai mendapat kekerasan fisik.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Polres Karanganyar telah menangkap lima terduga pelaku kasus kekerasan yang mengakibatkan seorang siswa SMP bernama Wildan Ahmad (14) tewas.
Lima terduga pelaku yang berinisial BP (21), RS (20), AE (17), HT (16), dan MA (15) merupakan anggota pencak silat Pagar Nusa.
Ketua DPC Pagar Nusa Karanganyar, Maryadi membenarkan korban dan terduga pelaku merupakan anggota Pagar Nusa.
Status keanggotaan kelima terduga pelaku akan dirapatkan pengurus Pagar Nusa Karanganyar setelah seorang siswa SMP tewas.
Baca juga: Tampang Pelatih Silat di Tulungagung yang Tewaskan Siswa SMP, Terancam Hukuman Penjara Belasan Tahun
Diduga korban mendapat kekerasan fisik lantaran tidak membawa anggota baru saat latihan.
Menurut Maryadi, ada aturan di Pagar Nusa bahwa setiap anggota baru diwajibkan mencari orang untuk bergabung.
"Ada kewajiban untuk mengajak orang baru masuk ke PN (Pagar Nusa) itu tugas anggota baru, setelah dibaiat ditugaskan itu, namun untuk pemberian hukuman itu tidak ada di AD/ART dan hukuman itu tidak ada dalam materi kita," paparnya, Senin (27/11/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Namun jenis hukuman yang diberikan kelima anggotanya tidak ada dalam aturan Pagar Nusa.
"Dalam kasus ini sudah di luar materi, karena kami tidak menggunakan teknik pernapasan atau doweran dalam latihan," imbuhnya.
Maryadi mengaku menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke kepolisian.
"Kami menunggu proses hukum. Nasib mereka akan kami rapatkan dulu," pungkasnya.
Kata Ayah Korban
Ayah korban, Suparno (67) mengaku sempat melarang anaknya untuk latihan silat yang dilakukan di halaman SDN 2 Cangakan, Karanganyar.
Larangan tersebut tak dihiraukan dan korban tetap mengikuti latihan silat.
Baca juga: Siswa SMP Meninggal, Sempat Mengeluh Sakit Punggung Usai Latihan Silat, Keluarga Lapor Polisi
"Sudah saya nasehati, tapi anak saya jawab, sudah saya niatin pak, namun setelah saya pantau lama, saya ingatkan untuk hati-hati," ungkapnya, Senin (27/11/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Suparno menjelaskan korban diberi tugas para seniornya untuk mencari anggota baru.
Namun, korban tak membawa anggota baru saat latihan sehingga mendapat hukuman fisik.
"Saya biasanya ngecek anak saya latihan, tapi kemarin tidak. Saat saya akan melangkah keluar rumah, ada dua anak di sini dan menyampaikan anak saya dibawa ke rumah sakit karena jatuh," paparnya.
Menurut Suparno, para anggota silat tidak segera membawa anaknya ke rumah sakit sehingga nyawa korban tak tertolong.
"Tapi mereka menganggap hanya jatuh sehingga tidak segera dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Ditendang dan Dipukul di Bagian Dada
Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Imam mengatakan korban sempat latihan silat di halaman SDN 2 Cangakan, Kelurahan Cangakan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (26/11/2023) sekira pukul 16.00 WIB.
Korban kemudian mendapat hukuman dari para seniornya lantaran tak dapat merekrut 4 anggota baru.
Baca juga: Pelajar SMP Meninggal Diduga Dihukum Senior saat Latihan Pencak Silat
Korban yang duduk di kelas 9 SMP diminta untuk melakukan sikap kuda-kuda kemudian dipukul dan ditendang para senior secara bergantian.
"Namun karena korban tidak mendapatkan siswa sejumlah 4 orang akhirnya siswa mendapatkan hukuman yaitu berupa (doweran) yaitu sikap kuda-kuda ambil nafas kemudian dipukul dan tendang oleh seniornya," ungkapnya, Senin (27/11/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
AKP Imam menambahkan korban terjatuh usai mendapat pukulan dan tendangan di dadanya.
"Akhirnya oleh salah satu saksi diberikan pertolongan pertama dengan memberikan air setelah diberikan air minum dan dibawa ke teras kelas," sambungnya.
Lantaran kondisinya semakin parah, korban dilarikan ke RSUD Karanganyar.
"Namun kondisi korban tambah parah saat dipegang tangannya terasa dingin dan detak jantung sudah tidak ada."
"Akhirnya korban di bawa ke rumah Ruang IGD RSUD Kartini Kabupaten Karanganyar," bebernya.
Baca juga: Siswa SMP Meninggal setelah Latihan Silat, Hasil Autopsi Temukan Ada Pendarahan di Otak
Pihak rumah sakit menyatakan Wildan Ahmad tewas karena mengalami kekerasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Agam Bintoro mengatakan korban merupakan siswa kelas 9 di SMPN 5 Karanganyar.
Sebelum meninggal, korban sempat latihan voli di Jaten kemudian lanjut latihan silat.
Saat dibawa ke RSUD Karanganyar, korban sudah dinyatakan meninggal.
"Informasi yang saya dapat belum lengkap, saat ini jenazah masih di RSUD dr Moewardi Solo," tandasnya.
Camat Karanganyar, Sunarto membenarkan korban yang tewas merupakan warganya dan sempat mengikuti latihan silat.
"Almarhum dibawa di RSUD Kartini Karanganyar, rencana jenazah akan diautopsi di RSUD dr Moewardi Solo untuk mengetahui penyebab kematian," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul STATUS Korban & Terduga Pelaku Kasus Pelajar SMP Tewas Latihan Silat, Pagar Nusa : Anggota Kami
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Mardon Widianto)