Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Kades di Noemuti Ditetapkan sebagai Tersangka Pelaku KDRT

Penetapan Kepala Desa Banfanu sebagai tersangka tersebut buntut laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh isterinya berinisial MK

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Oknum Kades di Noemuti Ditetapkan sebagai Tersangka Pelaku KDRT
freepik
ilustrasi borgol - epala Desa Banfanu, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT Canisius ML Fios  menjadi tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga. Oknum kades ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Satreskrim Polres Timor Tengah Utara. 

Laporan Wartawan Pos Kupang Dionisius Rebon

TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU -  Kepala Desa Banfanu, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT Canisius ML Fios  menjadi tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Oknum kades ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Satreskrim Polres Timor Tengah Utara.

Penetapan Kepala Desa Banfanu sebagai tersangka tersebut buntut laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh isterinya berinisial MK.

Kapolres TTU, AKBP Mohammad Mukhson, melalui Kasatreskrim Polres TTU, Iptu Djoni Boro mengatakan, pada hari ini terduga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Polres TTU.

"Terduga pelaku disangka pasal 351 KUHP tentang penganiayaan," kata Djoni  kepada POS-KUPANG.COM, Rabu, 29 November 2023.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa Banfanu Canisius M. L. Fios tega menganiaya isterinya berinisial MK hingga mengalami memar pada kepala dan luka robek pada bibir.

Baca juga: Berhasil Atasi KDRT, Nasabah PNM Mekaar Aceh Dapat Pujian dari Menteri PPPA

Berita Rekomendasi

Selain menganiaya isterinya, Canisius yang telah terpilih kembali menjadi Kepala Desa Banfanu pada periode kedua tahun 2023-2029 ini juga tega merobek baju MK di hadapan keluarganya.

Pengakuan ini disampaikan korban kepada POS-KUPANG.COM pasca mendatangi kantor Polres Timor Tengah Utara, pada Sabtu, 18 November 2023 lalu.

Dikatakan MK, meskipun telah hidup bersama sejak tahun 2013 lalu dan dikaruniai seorang anak berusia 8 tahun, janji Canisius untuk menikahi isterinya tidak pernah diwujudkannya hingga saat ini. 

Ia mengisahkan, penganiayaan yang dialaminya dirasakan pasca hidup bersama Canisius sejak tahun 2013 lalu. Beberapa kali, MK pernah melaporkan kasus penganiayaan yang dialami oleh dirinya ke pihak kepolisian Polsek Noemuti. Namun berakhir damai.

Persetujuan pelaksanaan damai ini dilakukan MK dengan harapan yang bersangkutan bisa merubah sikap dan perilakunya.

Selain menganiaya, kata MK, Canisius juga membakar pakaiannya beberapa kali.

Ia mengaku sakit hari karena yang bersangkutan jarang memberikan uang lauk-pauk untuk kebutuhan mereka di dapur. Canisius juga sering membagikan uang yang ia terima kepada anak kecil maupun orang dewasa ketika mabuk miras. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas