Polisi Buru 2 Pelaku Penganiayaan Siswa MAN 1 Medan, 1 di Antaranya Diduga Anak Hakim
Inilah kabar terbaru soal penganiayaan siswa MAN 1 Medan. 2 Pelaku sudah ditangkap, polisi buru 2 pelaku lainnya
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku penganiayaan siswa MAN 1 Medan, Sumatera Utara masih diburu polisi.
Ada dua pelaku penaniayaan terhadap siswa MAN 1 Medan berinisial MH (14) yang masih diburu polisi.
Diketahui, ada empat orang pelaku yang melakukan penganiayaan.
Kombes Valentino Alfa Tatareda, Kapolres Medan mengatakan, pihak kepolisian telah menangkap dua pelaku, yakni MAS (14) dan Ahmad yang merupakan mahasiswa.
Sedangkan dua pelaku lainnya, AR dan Fauzie Al Rasyid Siregar yang juga mahasiswa masih diburu polisi.
"Masih dalam pengejaran lagi yang lain, sudah dua kita duga tersangka yang ditangkap," kata Valentino.
Baca juga: Tak Mau Masuk ke Geng, Siswa MAN 1 Medan Dibully Teman dan Alumni, Tangannya Disundut
Lalu, saat disinggung kabar salah satu pelaku bernama Fauzie Al Rasyid Siregar diduga merupakan anak seorang hakim, ia mengaku masih mendalami soal informasi tersebut.
"Ini masih dalam pendalaman, ada beberapa lagi yang belum kita ambil," sebutnya.
Lebih lanjut, Valentino juga menuturkan bahwa, sejauh ini tidak ada kendala apapun yang dihadapi oleh petugas saat memburu kedua pelaku lainnya.
"Teknis di lapangan, yang jelas tim masih di lapangan kita tetap maksimal," ucapnya.
Sebelumnya, Seorang siswa SMA kelas 1 bernama Muhammad Habib (14), pelajar di MAN 1 Medan menjadi korban dugaan penyiksaan oleh teman satu sekolah dan kakak kelas yang sudah alumni.
Ia dipukuli, disuruh memakan sendal berlumpur, makan daun mangga dan dipaksa meminum air yang sudah diludahi sekitar 20 orang.
Bukan cuma itu, punggung telapak tangannya juga disundut menggunakan kunci yang dibakar terlebih dahulu menggunakan korek api.
Setelah dibakar, kunci sepeda motor panas tadi ditempelkan ke tangan dan dibentuk huruf PA hingga melepuh.
Ayah korban, Rahmat Dalimunthe (49) mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Kamis, (23/11/2023) lalu.
Dari keterangan yang didapat, saat itu anaknya bersekolah seperti biasa. Namun karena ada persiapan menjelang hari guru, maka korban permisi keluar sebentar mengendarai sepeda motor.
Di tengah perjalanan tiba-tiba anaknya dicegat dan dipiting oleh teman satu sekolahnya bernama Alfi Syahri Ramadhan.
Setelah itu ia dibawa ke sebuah tempat yang sudah ada beberapa orang lain menunggu. Sementara Alfi, yang membawa korban langsung pergi.
Lalu korban dibawa pergi kembali ke sebuah tempat. Disinilah ia mengalami dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh Fauzie Alrasyid Siregar, alumni MAN 1 Medan, yang kini disebut berkuliah di UINSU Medan.
"Pertama di telapak tangan, kedua dipunggung tangan diolesi minyak Karo setelah itu dibakar kunci sepeda motor menggunakan mancis dan dicap kan ke tangan Habib berbentuk P dan A," kata Rahmat, ayah korban, Sabtu (25/11/2023).
Menurut informasi yang didapat keluarga korban dan teman-temannya, huruf PA yang dicap ke tangan korban menggunakan besi panas merupakan singkatan dari sebuah geng.
Geng ini disinyalir sebagai gerombolan geng motor berisikan anak sekolah dan alumni MAN 1 Medan.
"Saya tanya PA itu ternyata sebuah geng bernama Parman Abadi, yang diketuai oleh Fauzi."
Perbuatan keji ini diduga dilakukan oleh Fauzie Alrasyid Siregar, alumni MAN 1 Medan yang kini sebagai mahasiswa UINSU dan seorang temannya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 2 Pelaku Penganiayaan Siswa MAN 1 Medan Diburu Polisi, Satu Diantaranya Diduga Anak Seorang Hakim