Seorang Santriwati di Karangasem Bali Tewas Tertimpa Tembok, 2 Lainnya Luka-luka
Robohnya tembok terjadi usai hujan deras dengan intensitas lama yang mengguyur Karangasem, Minggu (3/12) malam
Editor: Eko Sutriyanto
Di Badung, hujan deras yang mengguyur mengakibatkan tembok penyengker rumah milik Ida Bagus Made Puja roboh di Banjar Teguan Desa Punggul, Abiansemal, Senin (4/12). Tidak ada korban jiwa pada kejadian itu, namun dipastikan pemilik rumah mengalami kerugian materil.
“Jadi Kawasan tersebut memang merupakan Kawasan tanah yang labil. Dengan adanya hujan kemarin membuat penyengker ikut roboh,” ujar Kalaksa BPBD Badung, Wayan Darma didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Ketut Murdika, Senin.
Pihaknya menyebutkan penyengker yang roboh panjangnya 30 meter dan tinggi 1,5 meter. Korban mengalami kerugian Rp 50 juta. Pihaknya mengakui, pada Senin, ada beberapa bencana alam yang terjadi seperti pohon tumbang.
Di Klungkung, senderan di Pura Desa dan Bale Agung di Desa Adat Tegal Wangi, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan roboh, Senin (4/12) dini hari.
Hujan deras yang mengguyur Klungkung, membuat senderan yang baru dibangun 6 bulan lalu amblas hingga roboh. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian sekitar Rp 30 juta dan material senderan sempat menutup badan jalan.
Prajuru di Desa Adat Tegal Wangi, Made Laba menjelaskan, longsor tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 Wita. Senderan yang roboh tinggi 3 meter dan panjang sekitar 10 meter. Tidak banyak yang mengetahui kejadian robohnya senderan itu. Warga mendapati akses jalan sudah tertutup material senderan yang jebol.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada mengatakan, belasan personel BPBD Klungkung membantu proses evakuasi material longsor. Proses evakuasi material dari robohnya senderan di Pura Desa dan Bale Agung di Desa Adat Tegal Wangi ini, sempat dipantau langsung Plt Bupati Made Kasta.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri mengatakan, ada tiga kecamatan di Tabanan yang memiliki risiko tinggi terjadinya longsor, yakni Kecamatan Pupuan, Penebel, dan Baturiti. Maka dari itu tiga kecamatan itu dipetakan dan masuk ke dalam Kajian Risiko Bencana (KRB). Setiap tahun, ketiga kecamatan tersebut termasuk daerah yang paling sering mengalami longsor.
Sementara itu, BPBD Bali merilis jumlah bencana alam yang terjadi diawal musim penghujan akhir November sampai awal Desember 2023. Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengatakan, terdapat bencana tanah longsor, banjir dan pohon tumbang di beberapa titik di Provinsi Bali.
Bencana alam tersebut diantaranya Tanah longsor di Banjar Jehem Kelod, Desa Jehem, Tembuku, Bangli Kamis (30/11) malam menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 1 rumah rusak berat. Lalu Tanah longsor di Dusun Kampung Anyar, Desa Bukit, Karangasem menimbun bangunan, Minggu (3/12) malam mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 2 orang luka.
Tanah longsor menutup akses jalan dengan ketebalan material longsor hingga 1 meter di Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Gianyar, Jumat (1/12). Banjir lumpur di Banjar Dinas Beten Waru, Desa Tianyar, Kubu, Karangasem, Jumat (1/12) mengakibatkan lumpur menutup jalan umum namun masih dapat dilalui kendaraan.
Pohon tumbang sejak Senin (27/11) hingga Senin (4/12) yang menghalangi akses jalan terjadi di 6 titik di Karangasem, 5 titik di Gianyar, 2 titik di Tabanan dan 2 titik di Denpasar.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul 3 Santriwati Tertimpa Tembok, Aulia Tewas Saat Tampung Air Hujan di Pontren At-Taqwin Karangasem
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.