Erupsi Gunung Marapi: 23 Orang Meninggal dari 75 Pendaki, Dua Anggota Polda Sumbar Turut Jadi Korban
Sebanyak 23 orang meninggal dunia, di mana tiga di antaranya belum dapat evakuasi dari atas gunung hingga Selasa kemarin.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Erupsi Gunung Marapi: 23 Orang Meninggal dari 75 Pendaki, Dua Anggota Polda Sumbar Turut Jadi Korban](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/evakuasi-pendaki-gunung-marapi_1.jpg)
"Saya nyatakan ada, memang ada. Polisi kan manusia juga, pengen liburan mungkin ya. Ada dua orang, satu orang selamat," kata Suharyono.
Ia menyebutkan, untuk korban anggota polisi yang berhasil selamat sudah berhasil dirawat oleh Dokter, dan saat ini sudah kembali pulang.
Untuk personel Polisi yang selamat mengalami retak pada tulang tangannya, dan luka bakar yang tidak terlalu parah.
Sedangkan satu orang lagi bernama Brigadir Polisi Dua (Bripda) Muhammad Iqbal masih menunggu identifikasi di tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumbar.
"Saat ini orang tuanya masih menunggu hasilnya. Apakah Muhammad Iqbal ini ada diantara korban yang berhasil dievakuasi hari ini," katanya.
Suharyono menyebutkan dua personel yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi ini berasal dari Direktorat Sabhara Polda Sumbar.
Kata dia, dua orang personel ini tidak terdeteksi, karena tidak perlu izin untuk mendaki gunung.
Kedua personel ini mendaki gunung pada saat lepas dinas atau mengambil waktu liburnya.
"Mungkin sedang lepas piket. Karena pada hari Minggu rata-rata lepas dinas. Bisa jadi naiknya pada Sabtu setelah lepas piket," katanya.
Suharyono mengaku sudah bertemu dengan ibu dari anggotanya tersebut, dan orang tuanya menangis-nangis.
"Semoga Muhammad Iqbal segera bisa ditemukan, jika sudah meninggal dunia diharapkan jenazahnya dapat diidentifikasi," pungkasnya.
Proses Evakuasi Makan Waktu
Petugas melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi lebih lama dari waktu yang ditargetkan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, menjelaskan, untuk medan dalam proses evakuasi sangat berat dan membuat petugas kesulitan.
Selain itu, jalan yang terjal dan licin akibat hujan membuat petugas gabungan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk membawa korban ke Posko Marapi Via Jalur Batu Palano.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.