Oknum Polisi di Subang Aniaya Siswa SMK hingga Tewas, Keluarga Sebut Kronologi Kasus Tak Sesuai
Oknum polisi di Subang, Jawa Barat berinisial W ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap siswa kelas XI SMKN 1 Pusakanagara.
Editor: Abdul Muhaimin
Saat itu, mereka datang menuntut keadilan terkait kematian Adlyan Waher (16) yang meninggal dunia dianiaya oknum anggota Polsek Pusakanagara.
Kedatangan ratusan warga tersebut menuntut pelaku segera ditangkap, karena saat itu pelaku masih belum diamankan oleh pihak propam dan Satreskrim Polres Subang.
Baca juga: Sosok Brigpol BR, Oknum Polisi Tinju Warga, Gelar Razia Dini Hari, 4 Kali Langgar Kode Etik
Warga akhirnya membubarkan diri setelah pelaku oknum Polisi Aipda WE tersebut diamankan oleh pihak Satreskrim dan Propam ke Mapolres Subang.
Berdasarkan keterangan Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu melalui Wakapolres Subang Kompol Endar Supriatna, dalam press release-nya mengatakan peristiwa penganiayaan yang dilakukan oknum polisi terhadap pelajar yang hendak tawuran tersebut terjadi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 04.00 WIB
"Saat itu, sekitar pukul 02.00 WIB Minggu Dini hari, sebanyak 5 orang remaja termasuk korban Adlyan Waher(16) berangkat dari Desa Rancadaka Kecamatan Pusakanagara menggunakan 2 motor hendak melakukan tawuran ke daerah Truntum Desa Patimban, dengan membawa senjata tajam parang dan Klewang," ujar Wakapolres Kompol Endar Supriatna, dalam press release-nya, Rabu(6/12/2023) siang
Namun tawuran tersebut tidak jadi, kemudian kelima pelajar tersebut balik kanan kembali ke Desa Rancadaka. Saat di jalan pulang tersebut, korban bersama 2 temannya menggunakan sepeda motor beat street berpapasan dengan anggota kepolisian.
"Melihat remaja tersebut membawa senjata tajam berupa klewang dan parang, kemudian anggota polisi tersebut mengejarnya dengan menabrakan motor polisi ke motor remaja hendak tawuran tersebut," katanya.
Baca juga: Kronologi Razia Subuh Berujung Penganiayaan, Oknum Polisi Tinju Warga Muratara
Selanjutnya motor remaja yang ditumpangi 3 orang tersebut ditabrak oleh motor polisi hingga terjatuh ke sawah di kawasan Desa Gempol Kecamatan Pusakanagara, sekitar pukul 04.00 WIB
"Dua remaja berhasil kabur, kemudian 1 remaja berinisial AW berhasil diamankan polisi. Namun saat ditanya oleh anggota polisi tersebut, remaja tersebut tak kooperatif saat ditanya polisi, hingga membuat anggota Polisi tersebut naik pitam dengan memukul remaja tersebut," ungkapnya
"Akhirnya dengan menggunakan tangan kosong, oknum anggota polisi tersebut melakukan penganiayaan terhadap AW, dengan memukul di bagian muka dan bibir, hingga membuat korban luka lebam dibagian wajah dan bibir," ucapnya
Lanjut Wakapolres Subang, Akibat pukulan oknum anggota Polsek Pusakanagara tersebut, AW remaja berstatus pelajar kelas XI SMKN 1 Pusakanagara tersebut akhirnya tak sadarkan diri.
"Korban AW tak sadarkan diri akibat luka lebam di bagian muka, Korbanpun oleh oknum anggota Polsek Pusakanagara tersebut dibawa ke Puskesmas Pusakanagara, dengan meminta bantuan anggota Polsek yang sedang piket," katanya
Mengingat lukanya yang cukup parah, Korban akhirnya dirujuk ke RS Siloam dalam keadaan koma atau tak sadarkan diri dan setelah beberapa jam menjalani perawatan, korban dinyatakan meninggal pada Minggu(3/12/2023) malam sekitar pukul 21.00 WIB
Baca juga: Fakta 2 Oknum Polisi Tembak Nelayan hingga Tewas: Terancam Dipecat hingga Kronologi
"Selanjutnya untuk memastikan penyebab kematian korban, pihak keluarga korban membawa jasad korban ke RS Bhayangkara Indramayu untuk dilakukan otopsi," katanya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.