Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lahir dari Pasangan Orangtua Tunanetra, Septiana Berhasil Raih Gelar Sarjana dengan IPK Cumlaude

Septiana berhasil lulus program studi bahasa Inggris dengan nilai IPK 3,78.

Editor: Erik S
zoom-in Lahir dari Pasangan Orangtua Tunanetra, Septiana Berhasil Raih Gelar Sarjana dengan IPK Cumlaude
TRIBUN MEDAN/HO
Lahir dari pasangan orangtua yang tunanetra tidak menjadi halangan bagi Septiana Hirawati Pasaribu (21) mengejar cita-cita 

Jika orangtua lain menanti anaknya berada di depan rektor dengan mengenakan Toga, berbeda dengan Suswati, ibu dari mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) Nia Simahate yang telah meninggal dunia sebelum prosesi wisuda berlangsung.

Suasana wisuda jadi haru ketika Suswati menerima penghormatan terakhir terhadap anaknya di panggung wisuda yang berlangsung, di Gedung Auditorium Unimed, Jumat (24/11/2023).

Penghormatan dilakukan dengan pemberian ijazah yang diwakili oleh Ibu almarhumah.

Penyerahan ijazah ini dilakukan Rektor Unimed, Prof Baharuddin.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Lulusan Pesantren Tinggi Bisa Sandang Gelar S.Ag atau Sarjana Agama

Tegar di wajah Suswati menyimpan besarnya rasa kehilangan dari anaknya yang terkenal sangat ceria juga begitu aktif.

"Nia itu anaknya penuh semangat, tidak pernah mengeluh, diakhir hidupnya pun meski sakit ia menyelesaikan skripsinya tanpa mengeluh. Itu juga yang membuat saya harus tegar menghadiri wisudanya hari ini. Karena dia punya keinginan kuat untuk menyelesaikan kuliah," cerita Suswati.

Nia Simahate S.Pd adalah gelar yang didapat mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Unimed itu.

Berita Rekomendasi

Sebulan menjelang tanggal wisuda tepatnya 10 Oktober 2023 lalu, Nia meninggal dunia yang disebabkan oleh sakitnya.

Ibunya bercerita, bahwa keinginan Nia menjadi seorang guru begitu besar, Suswati yang juga seorang guru sangat memahami keinginan putrinya itu.

Itu sebabnya, di akhir hayat Nia sempat mengajar di salah satu sekolah di kampung halamannya Bener Meriah Aceh.

"Dia yang minta memang, Nia pengen ngajar, jadi sebelum meninggal sempat ngajar semingguan lebih," ujar Suswati.

Suswati mengaku begitu kehilangan anak pertamanya itu, tetapi ia senantiasa mencoba tegar, karena mengingat ketegaran Nia selama ini.

Dua tahun sebelum Nia, ayahnya sudah lebih dulu berpulang, dari kehilangan itu tentu pukulan berat baik itu bagi Nia maupun Suswati.

Baca juga: TPN Sebut Ganjar Akan Perkuat SDM Lewat Program 1 Sarjana Dalam 1 Keluarga Miskin

Tetapi hal itu tidak membuatnya harus berlarut dalam keterpurukan, dengan langkah tegar dan mata yang berkaca-kaca, Suswati mengambil ijazah anaknya dari tangan rektor.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas