Pihak UNPRI Medan Sebut Mayat yang Ditemukan adalah Cadaver, Perekam Video Dapat Surat Peringatan
Pihak Kampus UNPRI tegas menyebut temuan mayat yang viral di media sosial itu merupakan cadaver untuk menunjang proses belajar mahasiswa.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
"Pihak kampus sangat keberatan dan pada saat yang bersamaan sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah praktikum dan ujian."
"Bahkan ada ancaman untuk mempolice line kampus sehingga memancing keributan yang bisa mengganggu kenyamanan belajar mahasiswa," tuturnya.
Suanto juga meminta kepada pihak kepolisian, agar menjelaskan soal dasar menuduh adanya kampus pembunuhan di dalam kampusnya.
Perekam Video Dikenai Sanksi
Salah satu mahasiswa UNPRI berinisial IB menyebut sosok perekam video temuan mayat telah mendapat surat peringatan dari pihak kampus.
Namun, ia mengaku tak mengenal mahasiswa yang disebut dari Fakultas Hukum (FH) itu.
"Kabarnya yang merekam itu mahasiswa hukum, cuma nggak kenal orangya."
"Informasinya yang ngerekam itu sudah kena surat peringatan dari kampus," ujar IB, Rabu (13/12/2023), dikutip dari Tribun-Medan.
IB kemudian menceritakan awal mula video tersebut viral.
Menurutnya, rumor adanya mayat itu beredar di kalangan kampus sejak Minggu (3/12/2023) silam.
Saat itu, ada sebuah tong air berwarna biru berada di parkiran lantai 9 di kampus mereka.
"Kami dapat informasi itu di hari Minggu. Kami tahu dari mahasiswa kedokteran yang keceplosan bilang kalau ada mayat di lantai 9," ujarnya.
Usai mendengar kabar tersebut, ia dan teman-temannya sempat mengecek ke lokasi keberadaan adanya dugaan mayat itu.
Namun, pada 6 Desember lalu, ia menyebut penutup bak biru yang diduga berisi mayat itu telah ditutup menggunakan baut.
Kemudian, keesokan harinya pada Kamis (7/12/2023) pihak kepolisian sempat mendatangi lokasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.