Laporan Wartawan Serambi Indonesia  Agus Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Gelombang kedatangan warga etnis Rohingya ke Indonesia akan terus terjadi hingga Maret 2024 mengingat situasi di Myanmar dan Bangladesh yang tidak kondusif, dan mulai memasuki musim kemarau yang panjang.

Bulan Desember hingga Maret waktu yang memungkinkan untuk pelayaran karena air laut di kawasan Laut Andaman relatif lebih tenang.

Badan PBB urusan Kemanusiaan (OCHA), seperti dikutip dari ReliefWeb yang  diterbitkan pada Rabu (13/12/2023) memperingatkan gelombang kedatangan pengungsi Rohingya akan terjadi lebih banyak lagi.

“Mengingat situasi di Myanmar saat ini, berlarut-larutnya pengungsi Rohingya di Bangladesh dan datangnya musim kemarau yang membuat kondisi air laut membaik maka diperkirakan lebih banyak lagi kelompok pengungsi Rohingya yang akan tiba di Aceh pada akhir bulan Maret 2024,” lapor ReliefWeb.

Laporan itu menyebut pengungsi Rohingya sangat memerlukan bantuan segera, berkelanjutan, dan menyelamatkan nyawa.

Baca juga: Di Forum Dunia, Menlu RI Bicara Cara agar Rohingya Kembali ke Myanmar

“UNHCR dan IOM segera meminta dana sebesar USD 5,4 juta (Rp 83,7 miliar) untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan darurat para pengungsi Rohingya yang diturunkan di Provinsi Aceh,” lapor ReliefWeb.

Layanan itu menyebut, 1.543 pengungsi Rohingya telah mendarat di Aceh sejak 14 November 2023 dan hingga 12 Desember 2023, total pengungsi Rohingya di Aceh, termasuk 179 orang yang turun dari kapal pada awal tahun 2023, berjumlah sekitar 1,722 orang.

Sekitar 700 pengungsi saat ini masih terluntang lantung di Aceh dan belum mendapatkan tempat penampungan. 

Lebih dari 1.000 orang telah direlokasi ke tempat penampungan yang penuh sesak di Aceh.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Badan Kemanusiaan PBB: Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Terus Terjadi Hingga Maret 2024