TRIBUNNEWS.COM, - Ratusan warga yang dekat dengan Pantai Mantak Tari Simpang Tiga, Aceh, melakukan penolakan kepada kapal-kapal yang membawa etnis Rohingya.

Aksi penolakan tersebut dilakukan dengan cara menjaga bibir pantai saat ada kapal Rohingya terlihat di laut Pidie, seperti terjadi pada Sabtu (16/12/2023) malam.

Awalnya, kapal nelayan Simpang Tiga, Pidie berpapasan dengan lima kapal yang membawa etnis Rohingya di perairan laut Kabupaten Pidie, Aceh.

Baca juga: Pengungsi Rohingya Bayar Rp300 Ribu Punya KTP Medan, Ini Tanggapan Bobby Nasution

"Nelayan Simpang Tiga, melaporkan pada polisi dan warga. Dalam hitungan menit, ratusan warga berhamburan ke bibir pantai Mantak Tari untuk berjaga-jaga supaya kapal Rohingya tidak masuk," kata Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali SIK, melalui Kapolsek Simpang Tiga, Iptu Muhammad Tijar ST, dikutip dari Serambinews.com, Senin (18/12/2023).

Menurutnya, lima kapal yang membawa Rohingya, dua di antaranya masih sangat jauh terpantau oleh warga.

Sementara tiga kapal lagi akan mendekat ke tepi Pantai Mantak Tari.

Namun, kata Muhammad Tijar, saat ratusan warga bersama polisi berdiri di tepi pantai Mantak Tari Simpang Tiga.

"Jadi saat ratusan warga berdiri di tepi pantai, maka tiga kapal yang membawa Rohingya tidak berani mendekati Pantai Mantak Raya. Ramai warga yang berdiri di tepi pantai, termasuk perempuan untuk berjaga, agar kapal Rohingya tidak mendarat di pantai Simpang Tiga," jelasnya.

Ia mengaku telah menyampaikan kepada nelayan untuk melaporkan jika adanya kapal yang membawa Rohingya ke tepi pantai Pidie.

Saat ini, polisi bersama warga Simpang Tiga masih aktif menjaga tepi pantai Simpang Tiga. Saat ini, polisi masih terus melakukan patroli menyisir tepi pantai.

" Sesuai dengan intruksi Pak Kapolres bahwa aktivitas patroli di perairan laut akan terus kita ditingkatkan," pungkasnya. (Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati