Viral Siswa SD di Mamuju Berangkat Sekolah Naik Rakit Seberangi Sungai, Satu-satunya Akses Terdekat
Tiga siswa SD di Mamuju, Sulbar terpaksa berangkat sekolah menggunakan rakit, lantaran sungai itu satu-satunya jalan terdekat menuju dusun seberang.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM –Video yang memperlihatkan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) menyeberangi sungai menggunakan rakit untuk berangkat sekolah, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @sulbarinformasi , Senin (18/12/2023), tiga siswa terekam tengah berupaya menarik sebuah tali panjang agar rakit yang dinaikinya dapat berjalan sampai ke tujuan.
Tiga siswa tersebut terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan.
Bocah SD yang masih mengenakan seragam putih merah itu tampak kompak saling menarik tali panjang tersebut.
Padahal rakit yang mereka naiki itu jauh dari kata aman.
Bagaimana tidak, tiga bocah tersebut hanya berdiri di rakit yang tak dilengkapi pengaman.
Baca juga: Viral Takmir Masjid Berebut Jadi Imam hingga Berujung Ricuh, Satu Orang Tak Sadarkan Diri
Bahkan, sesekali tubuh para siswa itu terlihat seakan terayun-ayun.
Mengutip dari laman Tribun-Sulbar.com, mereka adalah siswa SD Negeri di Dusun Paniki, Desa Bonda, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Rakit tersebut rupanya biasa digunakan warga sekitar Dusun Tawaro dan Paniki.
Nurmia, warga setempat mengatakan, penyeberangan rakit itu adalah satu-satunya akses warga untuk menuju dua dusun tersebut.
"Setiap hari kami (warga), anak sekolah menyebrang karena jembatan sudah lama rusak dihantam banjir," ungkap Nurmia saat dihubungi via telepon, Senin (18/12/2023), dikutip dari Tribun-Sulbar.com.
Nurnia mengatakan sebenarnya terdapat jalan alternatif selain melewati sungai tersebut.
Namun, jalan alternatif itu dinilai lebih jauh dan jarahnya mencapai 10 kilometer.
Alhasil, warga sekitar dan para siswa yang akan sekolah terpaksa melewati sungai yang tergolong cukup dalam itu.
Rupanya, rakit yang dinaiki warga sekitar serta siswa SD tersebut hanyalah tersbuat drum plastik.
Untuk sampai di seberang sungai, penumpang perlu menarik sebuah tali.
Warga sekitar mengaku merasa khawatir lantaran setiap hari anak-anak mereka harus berangkat menggunakan rakit.
Kemudian, mereka harus membuka sepatu lantaran kondisi pinggir sungai yang becek.
Nurmia berharap pemerintah bisa memikirkan nasib warga yang kerap beraktivitas di seberang sungai.
Ia berharap pemerintah bisa membuat akses jalan.
Hal ini agar akses pelajar dan masyarakat sekitar kembali bisa berjalan normal.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun-Sulbar dengan judul Viral Siswa SD di Desa Bonda Mamuju ke Sekolah Naik Rakit, Lawan Maut Agar Bisa Sekolah
(Tribunnews.com/Linda) (Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman)