Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Sukabumi Bakar 2 Rumah yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Dua rumah di Kampung Neglasari, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat dibakar warga sekitar.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Warga Sukabumi Bakar 2 Rumah yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi
TRIBUNJABAR.ID/M RIZAL JALALUDIN
Rumah di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat dibakar warga, diduga dijadikan tempat prostitusi. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua rumah di Kampung Neglasari, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat dibakar warga sekitar.

Tak hanya dibakar, dua rumah yang diduga jadi tempat prostitusi tersebut juga dirobohkan oleh warga.

Aksi pembakaran rumah tersebut dikonfirmasi AKBP Maruly Pardede, Kapolres Sukabumi.




Ia mengatakan, warga melakukan hal tersebut kemarin, Senin (18/12/2023) sore.

"Warga membakar rumah itu lantaran dibuat resah dengan adanya dugaan tindakan asusila di rumah bedeng itu.

"Pada hari senin 18 Desember 2023, Bhabinkamtibmas Cibadak mendapatkan informasi terkait ada komplen dari masyarakat, bahwa ada satu lokasi rumah bedeng yang kerap dijadikan tempat untuk berbuat asusila," kata Maruly kepada TribunJabar.id, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Prostitusi Online di Gresik Digerebek, Mucikari Tawarkan Jasa Lewat MiChat, PSK Digaji Rp3 Juta

Maruly mengatakan, rumah tersebut dihuni oleh seorang wanita berinisial Y (36) dan pria berinisial A (45).

BERITA TERKAIT

Keduanya ternyata bukan pasangan suami istri.

Rumah yang dibakar warga juga kerap dijadikan tempat prostitusi oleh Y dan A.

"Dan memang di dalam (rumah) bedeng tersebut ada laki-laki dan perempuan yang memang tidak dalam keterikatan nikah, dan si Y selaku wanita ini telah mengandung 3 bulan," ujar Maruly.

Warga, kata Maruly, ternyata sudah sering mengingatkan penghuni untuk tak melakukan kegiatan prostitusi di rumah tersebut.

Namun, peringatan warga tersebut tak diindahkan hingga akhirnya warga pun geram dan membakar kuram tersebut.

"Massa yang sudah merasa emosi karena sudah berkali-kali diingatkan dan juga tidak digubris, akhirnya mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan tempat tersebut dan akhirnya membongkar," jelasnya.

"Peran daripada Bhabinkamtibmas dan Babinsa dan kepala desa waktu itu mencoba menenangkan masyarakat dan menyelamatkan dua orang, laki-laki dan perempuan yang masih di dalam bedeng tersebut dari amukan masa," lanjut Maruly.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas