Meliana Muti, Lansia yang Senang Penglihatannya Terang Lagi seusai Jalani Operasi Katarak
Meliana jadi satu dari ratusan pasien yang mengikuti operasi katarak gratis dari Kementerian Sosial di Rumah Sakit Kristen (RSK) Marianum Halilulik.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Dijelaskan soal beberapa pantangan bagi pasien yang sudah menjalani operasi katarak.
Misalnya, bagian mata yang habis operasi tidak boleh kena debu, air atau asap. Jika hendak keluar rumah siang hari, pasien diwajibkan mengenakan kasa untuk menutup bagian mata yang hanis dioperasi.
Pasien diminta datang kembali keesokan hari untuk menjalani kontrol. Lalu, obat tetes mata yang diberikan, diminta digunakan per 3 jam.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam tinjauannya di lokasi kegiatan bakti sosial, mengatakan sengaja diusulkan wilayah di tengah-tengah Provinsi NTT, dengan tujuan agar masyarakat yang hendak berobat tidak menempuh perjalanan jauh ke lokasi pengobatan. Sehingga dipilih Kabupaten Belu untuk jadi daerah baksos.
Ketika kunjungan Risma pada Senin, tercatat 780 orang mendaftar untuk operasi katarak. Tapi mereka yang sudah lolos skrining pada Minggu (17/12) kemarin sebanyak 116 pasien. Mereka yang lolos skrining tersebut yang selanjutnya akan menjalani operasi.
Jumlah ini kemungkinan terus bertambah seiring pendaftaran dan skrining berjalan hingga Rabu (20/12).
Risma bersyukur antusiasme tinggi masyarakat yang bergerak mendaftar untuk mengobati penyakit matanya.
Ia berharap lewat operasi ini, masyarakat yang punya masalah mata utamanya katarak dapat berkurang, sehingga mereka bisa lebih produktif dalam kehidupannya.
"Harapannya minimal di Indonesia ini bisa terkurangi yang akan menderita kebutaan sehingga mereka bisa lebih produktif dan keluarganya juga tentunya bisa lebih produktif," ungkap Risma.