Penyebab Kerusuhan Papua: Massa Pengiring Jenazah Lukas Enembe Terprovokasi, Kini Bakar Ruko
Massa iring-iringan jenazah Eks Gubernur Papua Lukas Enembe terlibat kericuhan, Kamis (28/12/2023), korban luka-luka pun berjatuhan. Ini penyebabnya.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Inilah penyebab kericuhan massa iring-iringan jenazah eks Gubernur Papua Lukas Enembe, di Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023).
Diketahui massa memanas sejak dari Bandara Sentani menuju Sekolah Tinggi Agama Krsiten Protestan Negeri Sentani (STAKIN) Sentani.
Awalnya ribuan massa menanti kedatangan Lukas Enembe di Bandara Sentani, Jayapura.
Lantas massa tersebut menolak jenazah Lukas dibawa ke lokasi persemayaman dan pemakaman dengan menggunakan mobil.
Warga agar jenazah Lukas diarak (dengan berjalan kaki) ke STAKIN.
Massa bahkan sempat menahan rombongan keluarga dan Forkominda Papua, lalu memaksa untuk bisa mengarak jenazah Lukas Enembe keluar dari ruang VIP Bandara Sentani.
Baca juga: Massa Ricuh Lagi, Oknum Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe Bakar Ruko di Waena Papua
"Kami minta turunkan jenazah di sini, kami bawa pikul jalan kaki," kata massa di Sentani, Kamis (28/12/2023), mengutip Tribun-Papua.com.
Dalam perjalanan massa meminta agar aparat kemanan tidak menghalangi perjalanan serta tidak membatasi mereka.
Massa pun bergerak maju hingga persimpangan jalan masuk bandara, lantas kericuhan terjadi.
Dalam perjalanan ke STAKIN tersebut, aksi massa pecah.
Massa lalu melakukan pelemparan ruko dan mobil di sepanjang jalan. Hal ini dilakukan disinyalir lantaran mereka kecewa dengan meninggalnya Lukas.
Pelemparan juga dilakukan sampai dengan jalan masuk lapangan STAKIN Sentani.
Mereka juga menyerang aparat TNI/ Polri, hingga menimbulkan luka-luka, termasuk mengenai Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, yang kala itu ada di belakang iring-iringan jenazah.
Selain PJ Gubernur Papua Ridwan, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri juga turut serta menjadi korban kericuhan massa.