Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dian Bersyukur Keluarganya Selamat dari Gempa, Sempat Lari dari Warung Demi Selamatkan Bayinya

Tak peduli gempa masih menggoyang, Dian lari sekuat tenaga untuk meraih bayinya yang dia tinggalkan di rumah sendirian.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dian Bersyukur Keluarganya Selamat dari Gempa, Sempat Lari dari Warung Demi Selamatkan Bayinya
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga menempati tenda pengungsian di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, Senin (1/1/2024). Ratusan warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang terdampak gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 4,8 terpaksa harus mengungsi ke tenda yang disediakan pemerintah atau tinggal sementara di rumah saudaranya akibat rumah mereka mengalami kerusakan dari ringan hingga rusak berat tidak layak huni. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Atang menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat meprediksi kapan akan terjadi gempa bumi.

Oleh sebab itu, Atang meminta kepada seluruh masyarakat Sumedang dan sekitarnya agar tidak panik namun tetap waspada.

Dia juga meminta agar masyarakat hanya memperbarui informasi terkini terkait gempabumi dan potensi bencana lainnya dari instansi pemerintah seperti BMKG, BNPB, BPBD dan Badan Geologi.

"Tidak ada seorang ahli pun yang dapat memprediksi kapan terjadinya gempa bumi termasuk gempa susulan. Kalau ada yang mengatakan bahwa nanti akan terjadi gempabumi susulan pada pukul 23.00 WIB itu adalah hoaks," jelas Atang.

Kendati demikian, Atang tetap meminta masyarakat agar tenang dan berhati-hati dalam menyebarkan informasi termasuk selalu waspada sebagai langkah antisipatif.

Gempa bumi yang terjadi di Sumedang tergolong berskala kecil sehingga kecil pula kemungkinannya untuk dapat menimbulkan dampak yang besar.

"Sumedang memang hari ini tiga kali terjadi gempa, tapi ini skala kecil. Namun kita harus tetap hati-hati dan siaga," ujar Atang.

Pasien Dievakuasi

BERITA REKOMENDASI

Sebanyak 331 pasien RSUD Sumedang yang terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IDG dievakuasi ke halaman gedung dan lima tenda yang ditempatkan di jalan raya setelah terjadi gempabumi M 4.8 pada hari Minggu (31/12/2023) pukul 20.34 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan hasil perkembangan kaji cepat oleh tim gabungan, ada tiga bangunan rumah sakit yang retak meliputi gedung Paviliun, VIP, dan Sakura.

Tim terus menyisir titik lain untuk pengecekan lebih lanjut.

Sementara itu, RS Pakuwon dalam kondisi aman, namun seluruh pasien tetap dievakuasi keluar gedung sebagai antisipasi hingga kondisi dapat dipastikan aman dan terkendali.

Untuk wilayah Babakan Hurip, ada 53 rumah rusak dan sebanyak 200 warga dievakuasi ke lapangan terdekat.


Tim gabungan saat ini sedang mendirikan tenda lapangan untuk menampung warga terdampak.

"Pemerintah Kabupaten Sumedang juga telah menyiagakan Posko Utama di Pos Pam Nataru yang berlokasi di depan Alun-Alun Sumedang, termasuk di dalamnya posko informasi," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas