Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Ponorogo usai Habisi Korban, Bermula dari Sakit Hati
Ternyata, pelaku melakukan pembunuhan tersebut lantaran sakit hati atas perlakuan korban terhadap ibu pelaku.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
Sebelum pembunuhan, ada seorang saksi yang mendengar suara gaduh orang berteriak di jalan.
Orang tersebut berteriak "aku ra trimo (saya tidak terima)".
Saat saksi keluar rumah, ia melihat ada orang yang sudah tergeletak di jalan dan juga ada orang membawa ompak (beton penyangga tiang bendera) tiang bendera dijatuhkan ke tubuh korban.
"Mengetahui hal tersebut, saksi mendekat ke lokasi dan melihat pelaku serta mengatakan untuk bersabar, kemudian pelaku meninggalkan lokasi,"
"Selanjutnya saksi minta tolong tetangga sekitar dan lapor ke Polsek Pulung," katanya.
Sebelum polisi datang ke lokasi, pelaku telah kabur ke arah hutan.
Sedangkan korban sudah meninggal dunia yang diduga akibat pukulan balok kayu dan ompak tiang bendera.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terungkap Motif Pemuda di Ponorogo Habisi Kakek Saudara Sendiri, Sakit Hati Ibu Masuk Rumah Sakit
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Pramita Kusumaningrum)