Detik-detik Balita di Deli Serdang Tewas Dianiaya Ayah, Ibu Kaget Lihat Anaknya Tewas Tak Wajar
Seorang pria di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara bernama Samuel Den Simon Ziliwu (23) diamankan usai menganiaya anak tirinya hingga tewas.
Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan penganiayaan terhadap balita berinisial RP (2) di Deli Serdang, Sumatra Utara dilaporkan ke polisi pada Rabu (3/1/2024) malam.
Kasus penganiayaan tersebut mengakibatkan korban tewas dalam keadaan penuh luka.
Ayah korban yang bernama Samuel Den Simon Ziliwu (23) telah ditangkap Polresta Deli Serdang.
Kasus penganiayaan dilakukan di rumah pelaku di Lubuk Pakam, Deli Serdang.
Selama ini tetangga mengaku tidak pernah mendengar suara tangisan dari dalam rumah.
Baca juga: Pikap Masuk Jurang di Banyuwangi, Balita Tewas, 6 Penumpang Termasuk Sopir Selamat
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Wirhan Arif mengatakan, ayah korban sudah diamankan untuk dimintai keterangan.
"Lagi dalam pemeriksaan orangtuanya. Masih diambil keterangannya. Dugaan belum tahu karena baru tengah malam ini dilaporkan. Kita sudah olah TKP dan kumpulkan alat buktinya," kata Wirhan, Kamis (4/1/2024).
Informasi yang dihimpun, saat peristiwa penganiayaan, korban sedang ditinggal oleh ibunya Jelita Br Siallagan (20) yang bekerja di salah satu rumah makan di Lubuk Pakam.
Jelita sempat dihubungi suaminya, yang menyuruhnya pulang karena anaknya sedang sakit.
Mendengar hal tersebut, ibu korban langsung pulang. Jelita sempat kaget karena melihat kondisi anaknya.
Jelita dibantu warga lainnya segera melarikan korban ke RSUD Amri Tambunan.
Baca juga: Sosok Ayah Tiri di Deli Serdang yang Aniaya Balita hingga Tewas, Korban Alami Luka Memar di Perut
Tiba di rumah sakit dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
Dari tubuh korban terdapat banyak luka memar dan membiru.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polresta Deli Serdang.
Pihak kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman korban.
Sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diotopsi.
Kata Tetangga
"Jarang keluar mereka itu. Anaknya pun nggak pernah main di luar rumah, di dalam rumah. Terus tertutup rumahnya itu. Kalau Samuel itu adalah sesekali keluar loundry di tempat kami kalau istrinya pernah juga baru sekali pas tahun baru itu. Nggak pernah ngobrol-ngobrol sama kami. Semalam nggak ada pula kami dengar ada tangisan anak-anak dari dalam rumah," ucap seorang wanita yang menjadi tetangga korban yang tidak mau menyebutkan namanya.
Para tetangga mengaku baru tahu ada kejadian setelah tiba-tiba Kepling datang ke rumah korban. Saat itu banyak juga orang yang datang dari Pemerintahan. Pihak kepolisian pun tidak lama kemudian ikut datang.
Baca juga: Balita Ditemukan Tewas 1 Km dari Lokasi Korban Hanyut di Saluran Air
"Yang nangkap Samuel tadi malam polisilah pakai baju Intel. Diam aja dia nggak ada melawan. Kami taunya sekitar jam 8 malam gitu. Sampai jam 12 baru bubar di sini karena kami pun mau tutup," katanya.
Informasi yang dihimpun kalau kejadian penganiayaan diketahui setelah korban dibawa ke RSUD Amri Tambunan. Saat itu korban dinyatakan sudah meninggal dunia dengan luka memar di bagian perut. Lurah Cemara, Dami Amando Sihotang mengungkap kalau pelaku baru saja beberapa bulan menikah dengan ibu korban.
"Mereka nikahnya katanya cuma di gereja saja sekitar bulan 8 atau 9 tahun lalu. Jadi baru beberapa bulan. Kalau tadi malam saya tanyain sama ibu korban ini katanya suaminya itu memang suka memukuli anaknya. Cuma kalau diingatkannya suaminya dia pun dipukuli juga," kata Dami.
Diceritakan kalau saat kejadian ibu korban bernama Jelita sedang bekerja di salah satu rumah makan di Lubuk Pakam. Ibunya itu pun disebut baru dapat kerjaan sehingga ketika bekerja terpaksa meninggalkan anaknya di rumah bersama dengan suaminya yang tidak punya pekerjaan tetap. Pada saat kejadian Kamis sore Ibu korban pun disebut sempat dihubungi sama pelakunya.
"Jadi suaminya ini sempat nelpon pemilik rumah makan tempat istrinya kerja. Istrinya itu nggak punya HP karena. Jadi dibilang suaminya katanya anaknya pingsan dia disuruh pulang. Sempat dibawa ke klinik karena masih hangat badan anaknya itu. Baru kemudian dibawa ke rumah sakit di situlah baru diketahui ternyata sudah meninggal," kata Dami.
Baca juga: RS Polri Observasi Kejiwaan Ayah Pembunuh 4 Anaknya yang Masih Balita di Jagakarsa
Dami mengaku sempat kecewa pada ibu korban mengapa selama ini tidak pernah mengadukan apa yang terjadi dan dialami dirinya dan anaknya tidak pernah disampaikan kepada Kepling. Padahal jarak rumah korban dengan Kepling tidak begitu jauh. Selama ini ibu korban dan suaminya juga tidak pernah melapor kepada Kepling sudah menikah.
"Kalau suaminya ini memang asli orang Kelurahan Cemara tapi kalau istrinya ini orang Siantar. Tadi malam kami bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk diotopsi," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Balita Tewas Dianiaya Sang Ayah, Begini Penjelasan Polresta Deli Serdang