Kisah Pilu Sosok Ardiansyah, Pramugara Korban Tewas KA Turangga, Istrinya Baru Lahirkan Anak Kedua
Sosok Pramugara KA Turangga Ardiansyah (30) train attendant (pramugara) KA Turangga asal Kampung Balekambang RT 02/RW 26, Sukamaju, Majalaya, Bandung.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Tabrakan Kereta Api Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Jumat (5/1/2024), menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Salah satu di antaranya adalah Ardiansyah (30), seorang train attendant atau biasa disebut prama/pramugara.
Ardiansyah merupakan train attendant KA Turangga asal Kampung Balekambang RT 02/RW 26, Sukamaju, Majalaya, Kabupaten Bandung.
Pria berusia 30 tahun itu meninggalkan istri dan dua orang anak yang masih kecil.
Istrinya diketahui baru melahirkan anak keduannya dua pekan lalu.
Adriansyah tetap harus melaksanakan tugasnya di luar kota setelah kelahiran anak keduanya.
Baca juga: Tabrakan KA Turangga Vs KA Baraya, Pengamat: Jalur Single Track Rawan Kecelakaan
Hal itu diungkapkan oleh Kakak ipar korban, Robby Dzulfaqor Noor (34), saat ditemui Tribun Jabar.
"Almarhum tinggalkan dua anak pertama yaitu kelas 1 SD dan kedua baru dua minggu, istrinya baru lahiran," ucap Robby dikutip dari TribunJabar.Id, Jumat (5/1/2024).
Korban meninggalkan sang Istri yang juga tengah berjuang ditengah penyembuhan luka caesar saat melahirkan.
Ardiansyah sedianya pulang setelah bertugas hari ini, namun nahas sang Istri dan keluarga justru menerima kabar duka.
Istri Ardiansyah dijaga oleh kakak perempuannya selama ia bertugas.
Sosok yang Hangat
Di sisi lain, Adik korban, Bagas (27), menilai Adriansyah sebagai sosok yang hangat kepada keluarga.
Ia pun mengaku tak menyangka sang kakak menjadi korban kecelakaan kereta itu.
"Almarhum sosok yang hangat dan selalu ada untuk keluarganya," ujarnya, Jumat (5/1/2024).
Bagas mengatakan, korban merupakan orang yang cukup humoris dan tidak pernah memperlihatkan keluh kesah di depan keluarganya.
"Sosok yang periang dan beliau selalu ada ketika saya butuh sosok yang menemani," ucapnya.
Ardiansyah juga diketahui baru dua pekan bekerja sebagai pramugara.
Ia sebelumnya sempat mengundurkan diri sebagai pramugara setelah bekerja selama satu tahun setengah.
Namun, pria berusia 30 tahun itu kembali menjadi bagian dari PT KAI dua minggu lalu, tepat sebelum sang Istri melahirkan.
Tangis Keluarga Pecah
Nunung Nurhayati (60) dan Endang Kurnia (65), orang tua Adriansyah menangis tersedu-sedu mengetahui kabar sang anak.
Nurhayati terus memanggil nama anaknya sambil membenamkan wajahnya.
"Mamah jeung saha (Mamah nanti dengan siapa)?" kata Nunung Nurhayati sambil terus menangis, Jumat, dikutip dari TribunJabar.Id.
Suaminya, Endang Kurnia, tampak mencoba menenangkan Nurhayati sambil terus merangkulnya.
Tak hanya Endang, sejumlah orang berseragam PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga mencoba mendekatinya dan menengakan wanita berusia 60 tahun itu.
Baca juga: DPR Minta KAI Libatkan KNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan KA Turangga Vs KA Lokal Baraya
Kakak ipar Ardiansyah, Robby Dzulfaqor Noor (34) mengatakan, tak ada firasat apapun yang dirasakan keluarganya sebelum sepeninggalan Pramugara KA Turangga itu.
Namun, kata Robby, ada gelagat beda atau aneh yang ditunjukan Ardiansyah belakangan ini sebelum meninggal.
"Enggak ada (firasat) yang aneh, cuman kata Mamah, almarhum itu ke istrinya ada yang beda, lebih manja, romantis," kata Robby, Jumat.
4 Tewas, Puluhan Luka-luka
Adapun rincian empat korban yang tewas dalam tabrakan kereta adalah masinis, asisten masinis, pramugara ,serta seorang security/petugas keamanan.
Tiga korban tewas telah dievakuasi ke rumah sakit.
Sementara, menurut informasi yang dihimpun Tribunnews.com hingga berita ini ditulis, masih ada satu orang yang belum dievakuasi karena terjepit di rangkaian kereta.
Data sementara korban tewas berdasarkan keterangan Polda Jawa Barat.
1. Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Julian Dwi Setiyono;
2. Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Ponisan;
3. Pramugara KA Turangga atas nama Adriansyah (30 tahun);
4. Petugas keamanan Enjang Yudi (proses evakuasi).
Selain empat korban meninggal dunia, terdapat 37 orang yang mengalami luka ringan.
Para korban luka-luka telah mendapatkan perawatan dan dibawa ke empat RS.
Yakni, sebanyak 32 orang dirawat di RSUD Cicalengka, dua orang di RS Edelweis, dua orang di RS AMC, dan satu orang di RS Santosa.
Adapun total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.Id dengan judul 'Ardiansyah Korban Meninggal Tabrakan Kereta Api di Cicalengka Sosok yang Hangat dan Family Man'
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rina Ayu P, TribunJabar.Id/Nappisah/Kiki Andriana)