Dalam 2 Hari, 4 Pemuda di Semarang Tewas Usai Pesta Miras Oplosan
Kini, pihak kepolisian menggandeng tim forensik untuk mengidentifikasi kandungan dalam minuman yang dikonsumsi korban.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Dalam dua hari, ada empat pemuda di Semarang, Jawa Tengah meninggal karena minum miras campuran.
Pesta miras oplosan tersebut berada di Kampung Kerapu Timur, Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Kamis (4/1/2024).
Lalu, pada Jumat (5/1/2024) hingga Minggu (7/1/2024), satu persatu pemuda meninggal dunia.
Keempat korban yang meninggal adalah Arya (22) dari Kampung Manis Kelurahan Dadapsari, Andika (21) dari Perbalan Kelurahan Purwosari, Depi (21) dari Kaligawe, Genuk, dan Hendi (22) dari Pasar Bulu.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengonfirmasi hal tersebut.
Ia mengatakan, satu korban meninggal pada Jumat dan dua korban pada Sabtu.
Lalu pada minggu, korban meninggal bertambah satu orang.
Mengutip TribunJateng.com, ada 10 orang yang ikut dalam pesta miras tersebut.
Empat orang di antaranya dirawat di RS Bhayangkara, sedangkan dua lainnya sudah diperbolehkan pulang.
Kini, pihak kepolisian menggandeng tim forensik untuk mengidentifikasi kandungan dalam minuman yang dikonsumsi korban.
"Kejadian ini terjadi pada Kamis (4 Januari), namun baru dilaporkan pada subuh tadi karena keluarga korban mungkin merasa takut untuk melaporkannya," terangnya, Senin (8/1/2024).
Baca juga: Pesta Miras Oplosan Berujung Maut di Surabaya, 3 Mahasiswa Meninggal, Keluarga Tolak Autopsi
Sedangkan seorang saksi mata, Guntur Bagus (22) mengatakan, para korban menenggak minuman campuran etanol, sirup, dan minuman saset.
"Belum pernah mencoba sebelumnya, kali ini kami mencicipi dan merasakan panas saat meminumnya," papar Guntur.
Ia mengatakan, minuman tersebut diracik oleh seseorang bernama Dodi.
Dodi dikatakan berniat membuka usaha minuman dan menguji produknya ke teman-temannya.
"Ketika kami minum di lokasi, belum ada efek dari minuman keras tersebut. Efeknya baru terasa setelah kami tiba di rumah," tambahnya.
Guntur yang juga ikut minum miras juga merasa lemas.
"Saya hanya merasa lemas, walaupun minum miras sekitar 10 gelas, tidak ada efek yang berlebihan seperti minum 10-20 gelas," ujarnya.
3 Mahasiswa Tewas di Surabaya
Tiga orang mahasiswa universitas swasta di Surabaya, Jawa Timur tewas usai tenggak miras oplosan di sebuah warung kopi (warkop).
Tiga korban bernama OKM, WAA, dan RAM.
Keempatnya berpesta miras pada Kamis (4/1/2024) di warkop di sebelah kampusnya.
Warkop tersebut ternyata juga menjual miras.
Keesokan harinya, WAA dikabarkan meninggal dunia di kediamannya, Bojonegoro.
Beberapa jam kemudian, giliran OKM yang meninggal di Lamongan, daerah asalnya.
Baca juga: 3 Mahasiswa dan Alumni Universitas Narotama Narotama Tewas Usai Minum Miras Oplosan Whiskey Lokal
Lalu disusul RAM, mahasiswa asal Surabaya pada Sabtu (6/1/2024) sekira pukul 23.00 WIB.
Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Patera Negara mengonfirmasi hal tersebut.
Surya.co.id melansir, ia membenarkan bahwa korban membeli miras di warung dekat kampusnya.
Pemilik warung sudah juga sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Meski begitu, lanjutnya, pihak polisi belum punya bukti kuat untuk melanjutkan kasus lantaran tak ada satupun keluarga korban yang membuat laporan.
"Kami mendengar kabar ini setelah korban di Surabaya meninggal dunia. Korban saat itu berada di RS William Booth. Kami sudah arahkan untuk buat laporan dan jenazah dilakukan autopsi, namun pihak keluarga tidak berkenan," terang Made.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor ke polisi apabila melihat aktivitas peredaran miras.
"Apabila ada warga masyarakat yang mengetahui adanya penjualan miras ilegal, segera laporkan kepada kami. Pasti akan kami tindak lanjuti," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tragedi Miras Oplosan di Semarang: Empat Pemuda Meninggal dan di Surya.co.id dengan judul Kumpul di Warkop Malah Pesta Miras, 3 Mahasiswa PT Swasta di Surabaya Tumbang Satu per Satu
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Iwan Arifianto)(Surya.co.id, Tony Hermawan)