Murid SD di Tasikmalaya Harus Belajar dengan Lesehan karena Meja dan Kursi Tak Layak Digunakan
Puluhan murid SDN di Tasikmalaya harus belajar dengan cara lesehan karena meja dan kursi di sekolahnya tak layak digunakan
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Itu pun satu meja dipakai sama tiga murid,” jelas Asep.
Asep pun mengungkap, bahwa kerusakan tersebut sudah sejak 2014 lalu.
Selain meja dan kursi yang rusak, SDN Tamanggung ini kekurangan ruang kelas.
"Jumlah murid di kami itu sebanyak 83 murid. Tapi, ruang kelas yang tersedia hanya ada 4 ruang kelas," paparnya.
Asep juga mengungkap, bahwa SDN Tamanggung sudah lama tidak mendapat bantuan rehab atau pembangunan ruang kelas baru.
"Ruang kelas yang ada saat ini, dipakai belajar sama 4 kelas. Sedangkan murid-murid kelas 3 terpaksa harus belajar di ruang rumah dinas kepala sekolah tanpa meja sama kursi,"
"Nah, kelas 2 terpaksa bergiliran sama kelas 1," lengkapnya.
"Ruang kelas yang ada juga itu kondisinya sudah rusak. Kusen sudah rusak. Atap sudah bocor," lanjut Asep.
Pihaknya diketahui sudah mengupayakan permohonan bantuan, bahkan sudah dilayangkan sejak lama.
“Tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” pungkas Asep.
Terpisah, Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin mengungkap, bahwa pihaknya sudah mengetahui kondisi SDN Tamanggung tersebut.
"Kami akan upayakan tahun ini memberikan bantuan, di tengah anggaran minim," jelasnya singkat.
Artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com dengan judul 10 Tahun Murid SDN Tamanggung di Tasikmalaya Tak Punya Meja dan Kursi Untuk Belajar