Prabowo : Pembangunan Tanggul Laut di Pantura untuk Cegah Warga Terdampak Banjir Rob
Fenonema naiknya permukaan laut, abrasi di Pantura picu Prabowo mendorong penyelesaian masalah tersebut dengan pembangunan Giant Sea Wall
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan pentingnya tanggul laut bagi wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura).
Pasalnya, Pantura menjadi potensi yang menentukan bagi kita semua karena Jawa masih menyumbang lebih dari 50 persen dari PDB Indonesia.
Hal ini disampaikan Prabowo Subianto saat menjadi pembicara utama dalam seminar nasional yang mengangkat tema Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) di Jakarta, Rabu (10/1/2023).
Langkah ini diambil mengingat kondisi yang memprihatinkan imbas fenonema naiknya permukaan laut dan terjadinya abrasi di wilayah tersebut menjadi pemicu Prabowo untuk mendorong penyelesaian masalah tersebut dengan pembangunan Giant Sea Wall bersama para menteri lainnya.
“Sehingga ini yang sudah masuk proyek strategis nasional (PSN) sungguh-sungguh kita dahulukan. Kita harus kumpulkan otak-otak terbaik bangsa. Percepat pemhangunan giant sea wall,” lanjut dia.
Baca juga: Bamsoet Dukung Percepatan Pembangunan Giant Sea Wall Jakarta
Ekonom Raden Pardede mengatakan bahwa di laut Jawa terdapat arus laut yang kuat sehingga potensi terjadinya banjir rob semakin tinggi.
“Global warming atau pemanasan global juga menjadi masalah lain yang perlu diantisipasi,” ucapnya.
Dari perspektif pertahanan sendiri, tanggul laut memiliki beberapa keutamaan di antaranya; pertahanan pesisir yang berfungsi untuk melindungi terhadap banjir dan bencana alam. Secara tidak langsung berkontribusi terhadap ketahanan kota secara keseluruhan.
Selain itu untuk perlindungan infrastruktur strategis yang bertujuan melindungi infrastruktur utama perkotaan.
Tanggu laut juga turut berkontribusi terhadap stabilitas dan kelangsungan kegiatan ekonomi dengan mencegah kerusakan akibat banjir.
Pembuatan Rumah Panggung
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggagas dan menginstruksikan Universitas Pertahanan (Unhan) RI untuk melaksanakan pilot project pembuatan rumah panggung dan terapung untuk mengatasi kesulitan masyarakat yang menghadapi tantangan permukaan air tinggi.
"Jadi saya tugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan pilot project membuat pemukiman murah di kawasan terendam air," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, dengan bantuan PT PAL, PT Len, serta para engineer dari Universitas Pertahanan, saat ini telah ditemukan dua prototipe rumah murah terapung dengan nilai sebesar Rp130 juta.
"Dan kita sudah menemukan prototipe dibantu oleh PT PAL ahli kapal dan PT Len dengan para engineer dari Universitas Pertahanan.
Kita menemukan 2 prototipe, rumah murah terapung yang nilainya 130 juta rupiah 1 rumah. Sudah termasuk sonar panel tenaga surya, dan septic tank. Jadi dia bisa hidup tanpa tergantung PLN dan dengan sanitasi yang bersih," kata Prabowo.
Prorotipe tersebut sudah dimulai.
Menurut Prabowo pihaknya menganggarkan sebesar Rp150 juta. Ia berharap dengan adanya program tersebut, masyarakat Indonesia yang tinggal di Pantura dapat hidup dengan layak.
Menteri Kementerian dan Kelautan disebut Prabowo juga telah melakukan program serupa dengan membuat desa nelayan. Prabowo juga berharap dapat muncul replikasi-replikasi di sejumlah wilayah lainnya.
"Dan tentunya saya berharap nanti tokoh-tokoh, pengusaha dan sebagainya kalau ingin sedikit membantu, ya mungkin bisa ikut dalam projek ini. Saya juga mendorong kementerian-kementerian lainnya ikut mendukung dengan regulasi dan sebagainya supaya kita segera mengubah kualitas hidup rakyat kita," pungkas Prabowo.
Prabowo pun mendukung realisasi giant sea wall di Pantura bersama menteri lainnya untuk mencegah warga terdampak banjir rob.
“Kita harus kumpulkan otak-otak terbaik bangsa. Percepat pembangunan giant sea wall,” ujarnya.