Dinas Kesehatan Kabupaten HST Kalsel Catat 115 Kasus DBD Hingga Pertengahan Januari 2024
Dinas Kesehatan HST Provinsi Kalimantan Selatan mencatat hingga pertengahan Januari 2024 ada 115 kasus Demam Berdarah Dengue.
Editor: Dewi Agustina
Adapun salah satu program yang mendukung pencapaian ‘nol kematian akibat dengue 2030’ adalah Program Vaksinasi DBD di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada tanggal 12 November 2023 lalu oleh Dinas Kesehatan setempat.
Program ini bersejarah, di mana pertama kalinya program vaksinasi untuk DBD dilakukan di Indonesia dengan lebih dari 19.000 dosis.
"Ini adalah sebuah momentum bagi Indonesia untuk menurunkan angka kasus DBD dan mendekati tujuan ‘nol kematian akibat dengue’ di tahun 2030," ungkap Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya.
Provinsi Kalimantan Timur dipilih karena menjadi salah satu daerah endemik dengue di Indonesia dengan beban yang tinggi.
Pada tahun 2022, mengalami peningkatan kasus hampir di 10 Kabupaten/Kota dengan IR 58,2 / 100.000 dan CFR sebesar 0,66 persen yang masih jauh dari target pemerintah dalam menurunkan beban dengue hingga IR <10/100.000.
Sepanjang tahun 2022, telah terjadi 2 KLB dengue serta peningkatan 2 kali lipat kasus dengue dibandingkan tahun sebelumnya. Kasus dengue berdampak pada masyarakat dari berbagai kelompok usia di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Dinas Kesehatan Kalimantan Timur telah mengupayakan Program PSN 3M Plus serta penguatan program G1R1J di seluruh jangkauan komunitas masyarakat Kalimantan, serta inovasi pencegahan pilot Wolbachia di Bontang, namun terkendala masalah konsistensi dan kesinambungan.
"Kami sangat menyambut baik kerja sama inovasi dalam pencegahan dengue, untuk menurunkan angka kejadian dengue di masyarakat," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. H. Jaya Mualimin, SpKJ, M.Kes, MARS.
Selain memperkuat pengumpulan dan validasi data persebaran dengue di Indonesia, diperlukan juga intervensi inovasi guna menurunkan angka kejadian dengue.
Seperti kampanye kesehatan Ayo 3M Plus dan Vaksin DBD.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht.
"Seperti yang kita ketahui, sampai saat ini, belum ada obat yang spefisik untuk menyembuhkan dengue. Kami berkomitmen untuk memerangi dengue dengan membuka akses yang luas terhadap inovasi pencegahan dengue. Dalam hal ini, kami turut menggandeng Bio Farma sebagai mitra, untuk bersama-sama melindungi lebih banyak masyarakat dari bahaya dengue," tutur dia.
(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul 17 Hari Tercatat Sudah 115 Kasus DBD Ditemukan di HST, Kecamatan Barabai Terbanyak