Murid TK di Pekanbaru Diduga Dicabuli Temannya, Kak Seto: Psikolog akan Dampingi Korban
Orang tua korban DF (38) mengatakan, pencabulan yang diterima anak laki-lakinya yang masih berusia lima tahun terjadi pada Oktober 2023 lalu.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang murid Taman Kanak-kanak (TK) di Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau diduga jadi korban pencabulan yang dilakukan oleh temannya sendiri.
Orang tua korban, DF (38) mengatakan, pencabulan yang diterima anak laki-lakinya yang masih berusia lima tahun terjadi pada Oktober 2023.
Namun pihak keluarga baru mengetahuinya pada November 2023 setelah perilaku korban berubah.
"Dari awal masalah ini muncul, saya bersama istri sudah menjumpai dan menyampaikan kejadian ke pihak sekolah dan kami meminta tanggung jawab, sejak saat itu hingga dua bulan berlalu, pihak sekolah diam saja, tidak ada tindakan pengobatan, terapi dan lainnya terhadap anak saya," kata DF, Jumat (12/1/2024).
Mengetahui hal tersebut, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi (Kak Seto) mendatangi korban yang berinisial N.
Kak Seto mendatangi tempat tinggal korban pada Rabu (18/1/2024) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Kak Seto mencoba berbincang dengan korban.
Ia juga mengungkapkan, psikis korban bisa ditangani secara profesional.
Pihaknya juga telah menghubungi psikolog terdekat untuk memberikan penanganan.
"Kami sudah menghubungi psikolog terdekat untuk bisa memberikan penanganan yang lebih profesional terhadap psikis korban," kata Kak Seto seperti yang diwartakan TribunPekanbaru.com.
Baca juga: Siswi Kelas 4 SD di Pamekasan Jadi Korban Pencabulan yang Dilakukan Guru Ngaji
Kak Seto menambahkan, lingkungan korban merupakan lingkungan yang ramah anak dan bisa jadi salah satu modal untuk menangani kasus psikologis apabila anak terjebak dalam sebuah masalah.
"Komunikasi antara orang tua dengan N sangat komunikatif. N juga cukup cerdas. Lingkungan rumahnya sangat ramah anak, penuh dengan mainan," bebernya.
Penanganan secara profesional, lanjut Kak Seto, juga akan segera dilakukan untuk korban dan pelaku.
"Treatment dan terapi yang tepat dapat kembali memulihkan kondisi korban maupun pelaku. Sebab pelaku pun awalnya juga korban," jelas dia.