Remaja di Medan Tewas Terkena Peluru Nyasar, Kapolres: Saya Mohon Maaf
Seorang remaja berinisial RF (17) tewas setelah ada peluru bersarang di kepalanya. RF jadi korban penembakan yang pelakunya diduga polisi
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Tak lama setelah meninggalkan rumah, terdengar suara tembakan.
Beberapa warga pun lantas datang ke rumahnya dan mengabari bahwa korban tertembak.
Kebetulan, pada saat kejadian sejumlah remaja sedang terlibat tawuran di sekitaran lokasi dan muncul satu unit mobil patroli polisi Polres Pelabuhan Belawan.
Adel menduga, bahwa personel yang berada di dalam mobil patroli tersebut melakukan penembakan terhadap adiknya.
"Tiba-tiba warga datang, ngasih tahu bahwa adik saya di tembak sama polisi, rupanya di situ ada tawuran, jadi polisi datang jalan langsung nembak. Tapi adik saya nggak ikut tawuran," sebutnya.
Dilaporkan ke Propam Polda Sumut
Pihak korban pun melaporkan hal ini ke Propam Polda Sumatera Utara.
Kuasa hukum korban, Helmax Alex Sebastian Tampubolon mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan siapa personel yang menembak.
Namun, saat kejadian, beberapa saksi melihat adanya anggota polisi yang mengendarai mobil patroli lalu terdengar suara diduga letusan senjata api.
Di saat bersamaan, korban roboh karena diduga tertembak.
Baca juga: Remaja Usia 17 Tahun di Medan Belawan Tewas Ditembak, Pelaku Diduga Oknum Polisi
"Karena memang kejadian itu secara singkat dan spontan, yang mana mungkin bisa dilihat pada saat itu ada mobil patroli polisi yang melintas dan diletuskanlah kalau gak salah suara tembakan dan pada saat itu juga korban terjatuh," kata Direktur LBH Cakra Keadilan Helmax Alex Sebastian Tampubolon, Kamis (18/1/2024) di Polda Sumut.
Diduga, korban tertembak dari jarak dekat, lantaran ada luka di depan dan belakang kepala korban.
Mereka menyebut, jika benar polisi yang menembak dengan dalih membubarkan tawuran maupun karena merasa diserang tidak seharusnya ditembak langsung ke arah massa yang akhirnya menyebabkan korban jiwa.
"Harusnya kalau terjadi pun tawuran tersebut, aparat kepolisian datang, mungkin dia memberikan peringatan. Jadi kalaupun dia merasa diserang, dia harus melakukan pelumpuhan, bukan mematikan." pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kapolres Pelabuhan Belawan Melayat ke Rumah Remaja yang Tewas Diduga Ditembak, Minta Maaf
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto) (Tribun-Medan.com, Alfiansyah/Fredy Santoso)