Kronologi Penjual Cilor Bunuh Siswa SMA di Bandung, Sakit Hati Ibunya Dihina
Berikut adalah kronologi pembunuhan seorang remaja di Bandung oleh penjual cilor lantaran sakit hati.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - RR (17), siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tewas dibunuh penjual cilor bernama Parid Harja (27), Kamis (11/1/2024).
Korban Rizki dibunuh di kediaman tersangka Parid, tepatnya di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Jenazah Rizki ditemukan 10 hari kemudian dengan kondisi sudah membusuk dan kepala sudah menjadi tengkorak di selokan, Sabtu (20/1/2024) sore.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Pameungpeuk, Kompol Imron Rosyadi.
"Mayat tersebut ditemukan telah membusuk dan bagian kepalanya sudah tak utuh," ujar Kompol Imron saat dihubungi TribunJabar.id, Minggu, (21/1/2024).
Tersangka melakukan pembunuhan pada Kamis (11/1/2023) pagi, dan membuang jenazah korban Jumat (12/1/2024) dini hari.
Kemudian jasad korban baru ditemukan oleh warga pada Sabtu (20/1/2024). Lalu, tersangka diamankan Senin (22/1/2024) dini hari.
"Usai menerima informasi (penemuan mayat), polisi mendatangi lokasi dan kurang dari 12 jam sejak penemuan mayat, pelaku langsung ditangkap, Senin (22/1/2024) dini hari tadi," kata Kompol Imron Rosyadi
Parid mengaku motifnya nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati.
Berikut adalah kronologi lengkapnya:
Pada Kamis (11/1/2024) pagi, korban berada di rumah tersangka dan bermain ponsel.
Baca juga: Motif Penjual Cilor di Bandung Bunuh Pelajar SMA, Jasad Korban Ditemukan Sudah jadi Tengkorak
"Sampai jam 9, 10 pagi hapenya (korban) lowbat, HP saya kebetulan lagi di-charge. Lalu dia (korban) 'mang pinjam casannya, mau nge-charger HP,' saya bilang silahkan. HP saya dicabut, terus nyala sama dia dinyalakan," kata Parid saat ditanya Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, di Mapolresta Bandung, Senin (22/1/2024).
Saat menyalakan HP itu, korban melihat foto ibu pelaku.
"Dia (korban) bilang, mang ini ibunya cantik, kayanya enak untuk disetubuhi, tapi dalam bahasa sunda. Dari situ saya kalap."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.