Cerita Pria di Surabaya yang Kehilangan Motor, Pilih Beli Baru dan Ikhlas daripada Lapor Polisi
Motor Honda Beat milik Restu Adi Wahono, warga setempat pun raib digondol maling. Padahal, motor tersebut ia parkirkan di dalam garasi.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Aksi pencurian sepeda motor terjadi di Perumahan Griya Surabaya Asri, Sumberejo, Pakal, Surabaya, Jawa Timur.
Motor Honda Beat milik Restu Adi Wahono, warga setempat pun raib digondol maling.
Padahal, motor tersebut ia parkirkan di dalam garasi.
Namun, ia mengaku pencurian tersebut juga disebabkan oleh kelalaiannya sendiri.
Ia lupa mencabut kunci utama garasi sesaat setelah memarkirkan motor, Minggu (21/1/2024) sekira pukul 20.00 WIB.
Adi juga mengaku lupa menutup rapat dan mengunci pintu pagar di depan rumahnya.
"Jam 21.30 aku bangun dari tidur terus lihat garasi kok udah gak ada motorku, yo wes amblas (ya sudah hilang)," ujarnya.
Seraya berusaha mengelus-elus dada dan mencoba pasrah sekuat mungkin.
Adi menyempatkan diri untuk menelusuri kronologi kejadian pencurian yang menimpa kediaman.
Salah satunya, soal jumlah pelaku yang menggondol motornya.
Ternyata, setelah memperoleh informasi dari sejumlah orang tetangga. Ia mendapatkan sejumlah informasi penting.
Baca juga: Komisi III DPR Desak Polisi Segera Temukan Pelaku Curanmor yang Tembak Ketua RT di Cilincing
Bahwa pelaku berjumlah dua orang berusia kisaran remaja.
Hal tersebut diperoleh dari keterangan tetangga yang sempat melihat adanya pemotor mencurigakan berkeliling di jalanan permukiman tersebut sebelum kejadian.
"Terus aku cari info ke teman dan tetangga ada yang tau kalau ada anak 2 berboncengan masuk ke kampungku,"
"Terus keluar dari kampungku motoran sendiri-sendiri yaitu yang satu motorku yang digondol," terangnya.
Akibat pencurian, Adi mengalami kerugian hingga Rp12 juta.
Motor Honda Beat bernopol L-3056-GO tersebut dibeli secara kontan sejak awal pembelian.
Sekian itu, di dalam bagasi jok motor, terdapat benda yang masih digunakan seperti jaket dan alat pengisi daya (charger) ponsel original.
"Kalau pasaran Honda Beat ya masih Rp11-12 juta, kalau harga bekasnya. Isinya jok, charger HP original sama sweater jaket," terangnya.
Kendati demikian, Adi mengaku pasrah dengan kejadian yang menimpa dirinya.
Ia juga enggan melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.
Tak mau ambil bersedih apalagi pusing meratapi nasibnya menjadi korban pencurian motor.
Adi justru langsung membeli motor baru, sehari setelah kejadian, agar bisa segera dipakai untuk bekerja.
"Motor ya untuk keperluan sehari-hari. Saya tidak melapor ke Polisi. Percuma, gak ngarah mbalek (tidak akan kembali). Aku wes beli baru lagi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Enggan Lapor Polisi Usai Kemalingan, Korban Pencurian Motor di Surabaya Ini Pilih Beli Baru