Ledakan di Semen Padang Hospital, Bukan dari Bom dan Belum Diketahui Kapan Kembali Beroperasi
Salah seorang pasien, Hendawati mengaku ledakan mengakibatkan kaca pecah dan usai ledakan, asap putih mengepul ke dalam ruangannya
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PADANG- Semen Padang Hospital (SPH) ditutup pasca ledakan besar yang terjadi, Selasa (30/1/2024) sekitar pukul 15.30 WIB
Direktur Utama SPH Selfi Farisha mengatakan operasional SPH ditutup sementara sampai waktu yang belum ditentukan.
"Belum bisa kita pastikan sampai kapan ditutup," kata Selfi Farisha, Selasa (30/1/2024).
Selfi Farisha mengatakan, sebanyak 102 pasien sudah dievakuasi ke rumah sakit di Kota Padang.
Pantauan TribunPadang.com, sebanyak 102 pasien sudah berhasil dievakuasi dengan ambulans.
Hingga pukul 18.46 WIB, masyarakat masih memadati lokasi kejadian.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Zulhelmi warga Indarung yang berada di SPH mengatakan, saat peristiwa terjadi dirinya sedang menanti panggilan dokter untuk berobat.
Baca juga: Cerita Pasien saat Terjadi Ledakan di Semen Padang Hospital, Ngaku Berjalan Sendiri dari Lantai 4
Tiba-tiba kata dia terdengar ledakan cukup keras yang tidak diketahui darimana asalnya.
"Saya sedang di lantai satu menunggu panggilan dokter tiba-tiba ada yang meletus sampai plafon jatuh ke kepala, terus kaca-kaca pecah," terangnya.
Zulhelmi kemudian keluar ke arah halaman Semen Padang Hospital bersama pengunjung lainnya.
Terlihat dalam video siaran langsung di Facebook Tribun Padang sudah ada beberapa unit mobil damkar beserta petugas.
Kemudian tampak juga para pasien yang dirawat sudah berada di halaman depan Semen Padang Hospital (SPH).
Salah seorang pasien, Wida Hendawati (55) mengungkapkan, ledakan besar terjadi dari lantai bawah.
Saat itu itu, ia tengah dirawat di lantai empat SPH.
"Tiba-tiba meledak, orang pada berhamburan, pasien disuruh turun semua," katanya saat ditemui di halaman rumah sakit.
Hendawati mengaku ledakan mengakibatkan kaca pecah dan usai ledakan, asap putih mengepul ke dalam ruangannya.
"Disuruh ke bawah, yang bisa jalan, jalan ke bawah, yang enggak bisa jalan, dibawa sama tempat tidur," ujarnya.
Wida Hendawati mengaku jalan sendiri ke bawah. Ia mengaku dirawat sejak Senin (29/1) malam.
Rencananya akan menjalani operasi batu ginjal pada Selasa malam.
"Semalam baru masuk, nanti malam mau operasi batu ginjal, sudah disuruh puasa, jam 3 sore," kata Warga asal Ulak Karang ini.
Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap memastikan ledakan yang terjadi Semen Padang Hospital (SPH) bukan bersumber dari ledakan bom.
"Bahwa di sini bukan bom, tidak ada terjadi bom, ini perlu diluruskan supaya masyarakat tidak khawatir," kata Kombes Pol Ferry Harahap.
Ledakan terjadi akibat adanya perbaikan sentral AC yang dilakukan oleh teknisi.
Baca juga: Pasien di Semen Padang Hospital Dipindahkan ke Rumah Sakit Lain, Polisi Cari Penyebab
Teknisi tersebut sedang melakukan pengelasan namun diduga ketika sedang beristirahat, sang teknisi lupa untuk menutup gas.
Hal ini mengakibatkan meledaknya 6 unit outdoor sentral AC.
"Ini bukan bom, jadi tidak ada ledakan bom. Yang terjadi adalah di lantai 7 sedang dilakukan perbaikan AC jadi sedang melakukan las-las," kata Ferry.
Ledakan itu lalu menjalar hingga ke lantai 1 ruangan pelayanan tepat di depan lift.
"Kemudian dia istirahat, pekerjanya, sehingga meninggalkan mungkin lupa gas itu ditutup atau tidak, sehingga mengakibatkan meledak 6 unit outdoor sentral AC, yang berakibat karena ini AC rumah sakit sentral dia mengakibatkan menjalar meledak lah di lantai 1 di ruang pelayanan tepat di depan lift," ungkapnya.
"Jadi bahwa tidak ada ledakan bom, yang ada akibat instalasi AC," jelas Ferry.
Ferry juga menyebut saat ini tim Inafis sedang mendalami penyebab dari ledakan tersebut.
Ferry Harahap juga mengatakan ada beberapa korban luka-luka karena pecahan kaca yang berakibat lecet-lecet.
"Itu juga sedang kita data. Kita kesulitan karena semua pasien kita evakuasi, karena SPH sedang tidak beroperasional," ungkapnya.
(Tribun Network/why/kur/wly) (Tribun Padang/Rima Kurniati)