Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Kurang Setoran Mengamen, Bocah SD di Bogor Dianiaya dan Disiksa Ayah Kandung

Selain disiksa, bocah malang tersebut juga dipaksa mengamen hingga malam hari.

Penulis: Erik S
zoom-in Diduga Kurang Setoran Mengamen, Bocah SD di Bogor Dianiaya dan Disiksa Ayah Kandung
pixabay.com
Ilustrasi kekerasan- Seorang bocah berinisial N (7) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, disiksa ayah kandungnya. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR-  Seorang bocah berinisial N (7) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, disiksa ayah kandungnya.

Murid SD Negeri Cogreg 2 itu disiksa oleh ayahnya dalam rumahnya di Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Selain disiksa, bocah malang tersebut juga dipaksa mengamen hingga malam hari.

Baca juga: Anies: 3,2 Juta Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Terjadi Selama 8 Tahun Terakhir

Dalam video yang beredar, punggung N dipenuhi luka lebam. Terlihat luka lebam berwarna merah panjang memenuhi punggungnya.

Tak hanya di punggung, lebam itu juga terlihat di bagian tangannya.

 "Benar ada, malam sudah diserahkan ke PPA Polres," kata Humas Polres Bogor Iptu Dedi Triana, Minggu (4/2/2024).

Keterangan warga

Menurut Tri Rahayu, istri ketua RT setempat, N tinggal mengontrak bersama ayah kandung dan ibu tirinya.

Berita Rekomendasi

Tri Rahayu mengungkapkan bahwa bapak kandung N, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan, memiliki sifat pendiam di lingkungan sekitarnya.

"Bapaknya tukang bangunan. Orangnya mah pendiam, tapi siapa yang tahu kalau di rumahnya terjadi hal seperti ini," ujarnya.

Ayu, sapaan akrab Tri Rahayu, menjelaskan bahwa kekerasan yang dialami oleh N sudah berlangsung lama, namun baru dilaporkan ke polisi saat ini.

Baca juga: Terlibat Kasus Kekerasan, Polisi di Polres Halmahera Barat Disanksi Demosi

"Kekerasannya sudah lama terjadi, tetapi baru dilaporkan ke polisi. Anaknya disabet pakai hanger kabel dan langsung dilaporkan ke polisi pada Sabtu siang kemarin," paparnya.

Sri juga mengungkapkan bahwa N sering dipaksa mencari uang oleh orangtuanya di jalanan.

"Bener disuruh ngamen, kalau ibunya terlibat nggak soal kekerasan itu saya tidak tahu," tandasnya.

Pengakuan pelaku

Ayah N mengatakan korban yang rewel jadi alasan kekerasan tersebut.

"Pengakuan sementara dianiaya karena katanya sering rewel, itu saja sih alasan yang disampaikan si bapak, sering rewel makanya dilakukan penganiayaan itu," kata Teguh Kumara.

Walau sudah ditangkap, status pelaku kini masih sebagai saksi.

Baca juga: Siswi SMP di Bengkulu jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandung, Korban Alami Kekerasan dan Diancam

Polisi masih mendalami termasuk dengan mengumpulkan keterangan saksi untuk mengetahui sejauh mana peran penganiayaan yang diduga dilakukan oleh ayah kandung korban ini.

"Nanti setelah sudah terbuka, dua alat bukti sudah terpenuhi, dan memang mengarah kepada pelakunya adalah yang bersangkutan, kami naikan statusnya menjadi tersangka," kata AKP Teguh Kumara.

Terkait narasi yang beredar di media sosial bahwa korban si anak kecil ini dipaksa mengamen sampai larut malam, kata Teguh, hal itu sementara ini juga masih didalami.

"Nah kalau terkait dipaksa (mengamen) atau tidak, sementara ini masih kami dalami terkait informasi-informasi itu. Karena masih mencari saksi-saksi yang bisa memperkuat informasi itu," ungkapnya.

Keterangan tetangga

Sementara itu, tetangga korban yakni Darmi bercerita, N kerap kali dipaksa ngamen oleh orangtuanya.

Bahkan, kata dia, saat korban ngamen diawasi oleh ibu tirinya.

Baca juga: Hasil Visum Kerangka Manusia yang Ditemukan Pantai Lowita, Belum Dipastikan Ada Unsur Kekerasan

"Anaknya ada 2, umur 2 tahun setengah satu laginya orok. Nah ngamen itu semuanya dibawa cuman kan kalau N mah anak tiri," tambahnya.

Ia menduga, gadis kecil tersebut dianiaya lantaran setoran hasil ngamin tak sesuai.

Sehingga, korban mengalami penyiksaan.

"Padahal anaknya baik banget, alim, digebukinnya mah karena setorannya kurang katanya mah," kata Darmi.

Menurutnya, korban N sebelumnya tinggal bersama ibu kandungnya

Namun, sejak beberapa bulan lalu, bocah perempuan itu tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya.

Ia tak mengetahui secara pasti dimana keberadaan ibu kandung korban.

"Kalau dianya ngontrak udah lama, anaknya ini datang ke sini sekitar 6 bulanan pas masuk kelas 1 SD aja," ujarnya,

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pilu Bocah 7 Tahun di Bogor Dipaksa Ngamen hingga Malam, Tubuhnya Babak Belur Disiksa Ayah

dan

Kesaksian Bu RT Soal Bocah di Parung Dipaksa Ngamen Hingga Dianiaya Ayah Sampai Babak Belur

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas