1 Keluarga di Kalimantan Timur Dibunuh Siswa SMK: Pelaku Sakit Hati Cintanya Ditolak, Korban 5 Orang
Pelaku pembunuhan adalah seorang siswa SMK beinisial JND. Motifnya adalah karena cintanya ditolak.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, PENAJAM – Satu Keluarga di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menjadi korban pembunuhan, Selasa (6/2/2024) dini hari.
Satu keluarga tersebut terdiri dari suami istri yaitu Waluyo (35), Sri Winarsih (34) dan ketiga anaknya masing-masing adalah RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3).
Lokasi pembunuhan satu keluarga tersebut persisnya terjadi di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu.
Baca juga: Gelombang Kekerasan Terjadi di Tepi Barat, Amnesty Sebut Israel Lakukan Pembunuhan di Luar Hukum
Cinta ditolak
Pelaku pembunuhan adalah seorang siswa SMK beinisial JND. Motifnya adalah karena cintanya ditolak.
Pelaku memiliki hubungan asmara dengan RJS (15)
Saat ini, Polres Penajam sudah mengamankan pelaku dan mendalami kasus tersebut.
“Ini terkait dengan motif asmara. Pelaku memiliki hubungan cinta dengan salah satu korban, yaitu anak tertua. Namun hubungan mereka kandas,” kata sumber di kepolisian.
Masih berdasarkan informasi awal dari Kepolisian, kandasnya hubungan pelaku dengan anak tertua (RJS) ini terjadi karena tak mendapat restu dari Waluyo.
Keterangan keluarga korban
JND adalah tetangga langsung dari korban.
“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari Waluyo.
Informasi dari kepolisian yang sedang memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.
“Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambal membawa parang,” kata sumber terpercaya di kepolisian.
Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo.
Saat itulah JND memukul Waluyo menggunakan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.
Baca juga: Remaja Terdakwa Kasus Pembunuhan & Pembakaran di Jepang Divonis Hukuman Mati
Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang di dalamnya ada Sri Winarsih dan dua anak masing-masing VDS dan ZAA.
JND kemudian secara membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.
Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.
Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang yang menjadi penghalang hubungan asmaranya dengan RJS untuk membunuh kekasih pujaannya tersebut.
Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, terhadap korban RJS ini, JND tega melakukan hal tak senonoh dengan korban yang sudah meninggal dunia.
“Pelaku sempat berbuat tak senonoh terhadap korban yang sudah tewas. Ini akan dibuktikan dengan hasil otopsi,” kata sumber dari kepolisian.
Baca juga: Pria 70 Tahun di Medan Tewas Diduga Korban Perampokan & Pembunuhan, Pelakunya Ditembak Polisi
Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat keluar dari TKP. Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu Waluyo masih tampak bergerak.
Saat itu juga ia kembali mengayunkan parang menghabisi Waluyo.
Korban menderita luka serius
Sumber di RSUD PPU menyebutkan, dari hasil otopsi terhadap para korban disebutkan bahwa rata-rata korban mengalami luka serius di bagian kepala.
“Ada yang luka di kepalanya sangat parah dan nyaris terbelah. Pihak keluarga meminta semua korban langsung dimandikan dan dikafani untuk langsung dimakamkan. Sebelumnya kami juga akan menjahit luka yang diderita korban,” kata sumber di RSUD PPU.
Siswoyo, kakak korban menjelaskan bahwa pihak keluarga meminta rumah sakit langsung mengkafani semua korban dan akan langsung dimakamkan.
Mereka juga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan sadis yang menimpa Siswoyo, istri dan ketiga anaknya.
Situasi TKP
Dari keterangan inilah terjawab kenapa polisi dan sejumlah warga berikut aparat pemerintah desa masih berjaga di sekitar rumah korban.
Terduga pelaku yang tak lain adalah tetangga korban menjadi alasan warga terus berjaga di sekitar TKP.
Baca juga: Waria di Kuningan Tewas Dibunuh Pacar, Pembunuhan Dipicu Rasa Cemburu
Mereka mengaku melakukan hal tersebut untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan sebagai buntut dari kasus ini.
Keluarga yang lain mengaku selain menuntut agar pelaku dihukum berat, maka jika benar pelakunya adalah JND, mereka juga mengaku akan mengusir dari Desa Babulu.
Hingga Selasa (6/2/2024) siang, puluhan warga dan polisi tampak duduk sambil berjaga di depan rumah yang ada di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten penajam Paser Utara ini.
Penulis: Nita Rahayu
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Motif Pembunuhan 1 Keluarga di PPU, Cinta Ditolak Siswa SMK Gelap Mata