Pemprov Sumsel Dapat Dukungan Internasional Terkait Pengelolaan Ekosistem Gambut
Koordinator Provinsi Sumsel ICRAF David Susanto mengatakan Dubes Kanada akan datang langsung ke Sumsel untuk menyampaikan kegiatan terkait ekosistem.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - International Centre For Research In Agroforestry (ICRAF) mendukung Pemerintah Sumatera Selatan (Sumsel) dalam pengelolaan ekosistem gambut melalui prouek peat impact yag ada di enam desa percontohan.
Koordinator Provinsi Sumsel ICRAF David Susanto mengatakan Dubes Kanada akan datang langsung ke Sumsel untuk menyampaikan kegiatan terkait ekosistem gambut.
“Peat Impac ada di 6 desa percontohan, dengan rincian 5 desa berada di kabupaten OKI dan 1 desa ada di Banyuasin,” kata David, Rabu (7/2/2024).
Selain itu, ICRAF juga mengerjakan proyek land for live yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan dan anak perempuan di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba).
"Untuk land for life ada di 12 desa percontohan yang terbagi menjadi 6 desa di kabupaten Banyuasin dan 6 desa di kabupaten Muba,” tambah David.
Kegiatan peat impact akan berakhir pada tahun 2024 sementara itu land for life akan berakhir pada tahun 2026.
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni turut memberikan pandangan mengenai dua kegiatan dukungan dari internasional.
Menurut Fatoni, ICRAF juga perlu mengikutsertkan Perguruan Tinggi serta pihak swasta agar lebih masif tak hanya dengan Pemprov Sumsel.
"Kita ini (Pemprov Sumsel) saat ini selalu melakukan gerakan secara serentak. Gunanya apa? agar kegiatan yang dilakukan bisa terkoordinir dan terkontrol juga lebih efektif,” ujar dia.
Dia menyampaikan bahwa Sumsel provinsi yang besar sehingga apa pun yang dilakukan akan berdampak besar dan berkesinambungan.