Kronologi Ponakan di Polman Bacok Paman Gara-gara Tak Terima Upah Disunat Rp5.000, Begini Endingnya
Perdamaian antara paman dan keponakan ini difasilitasi oleh kepolisian Polres Polman, Jumat (16/2/2024)
Editor: Eko Sutriyanto
Sebelumnya diberitakan, insiden perkelahian ini terjadi di Dusun I Desa Tapango, Kecamatan Tapango, Polman, Rabu (14/2/2024).
Awalnya AD menerima upah panjat pohon lansat untuk dipetik sebesar Rp 70 ribu per pohon.
Ia pun melayangkan protes terhadap pamannya lantaran kesepakatan awal Rp 75 ribu.
Saat bertemu pamannya, ia lalu mempertanyakan hal itu, keduanya pun terlibat cekcok hingga terjadi perkelahian.
AD alami luka memar dan goresan pada bagian wajah.
Baca juga: Kasus Pembacokan di Sleman Memasuki Babak Baru, Satu Orang Jadi Tersangka dan Ini Alasan Duel
AD sempat mengambil sebilah parang yang tergantung di dinding rumah, lalu menebas pamannya.
RA yang mendapat luka tebasan pada bagian punggung, lalu melapor ke Polsek Tapango.
"Permasalahan upah panjat buah langsat, dimana pelaku marah setelah mendapat informasi kalau upah yang diterima dari korban telah dipotong," terang Kapolsek Tapango Iptu Saifud kepada wartawan.
Sesaat sebelum kejadian, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok hingga akhirnya berkelahi.
AD bahkan sempat dipukul pada bagian wajah dan tangan.
Karena merasa tertekan, AD sempat mengambil sebilah parang dari balik pintu rumahnya.
"Parang yang tergantung di dinding rumahnya, lalu menebas pamannya sendiri," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Kasus Remaja Tebas Paman Gegara Upah Panjat Lansat Berakhir Damai di Polres Polman
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.