Fakta Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bom Ikan, Anak Nyaris Jadi Korban
Ketua KPPS di Pamekasan yang mendapat teror mengaku proses penghitungan suara di TPS berjalan kondusif. Rumahnya dilempar bom orang tak dikenal.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pelemparan bom ke rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Pamekasan, Jawa Timur masih buron.
Ketua KPPS yang bertugas di TPS 06 Dusun Timur, Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Pamekasan mendapat teror dari orang tak dikenal (OTK) pada Senin (19/2/2024) sekira pukul 03.45 WIB.
Pemilik rumah, Kusyairi (53) mengaku tidak ada masalah dan konflik ketika bertugas di hari pencoblosan hingga proses penghitungan suara.
Di TPS tempatnya bertugas, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat perolehan suara tertinggi yakni 173 suara.
Kemudian disusul pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 61 suara.
Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat suara paling sedikit yakni 28 suara.
Untuk presentase suara calon legislatif (caleg), Kusyairi mengaku tidak hafal.
Kusyairi menyatakan motif pelaku melempar bom ke rumahnya tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2024.
"Kalau caleg saya tidak hafal perolehan suaranya," paparnya, Selasa (20/2/2024), dikutip dari Surya.co.id.
Jarak rumahnya dengan TPS sekitar 300 meter.
Menurut Kusyairi, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh suara tertinggi di sejumlah TPS di Desa Nyalabu.
Baca juga: Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Diteror Ledakan, Kapolda: Sudah Kami Identifikasi
"Hasilnya antara Prabowo dengan Anies agak tipis di seluruh Desa Nyalabuh Daya ini," ucapnya.
Saat proses penghitungan suara, tidak ada aksi protes dari pendukung capres maupun pendukung caleg.
"Aman-aman saja. Hanya malam Senin itu saya dapat undangan mantenan di Hotel Cahaya Berlian. Saya tidak bisa berkumpul malam itu dengan teman-teman," tuturnya.