Selain 2 Polisi Kena Anak Panah, Bentrok Warga di Maluku Tenggara juga Tewaskan Pelajar
Satu orang pelajar tewas usai mendapat perawatan setelah bentrok antar dua kelompok warga terjadi di Komplek Perumahan Pemda, Maluku Tenggara
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Untuk itu, Roem meminta kepada masyarakat agar meningkatkan kesadarannya agar tidak terjadi lagi bentrokan serupa hingga mengakibatkan adanya korban jiwa.
"ini diperlukan kerja sama dengan seluruh pihak, baik itu TNI-Polri maupun masy, karena bagaimana pun juga ini melibatkan masy yang bertetangga dua komunitas ini bertetangga, seberapa banyak pun aparat yang kita tempatkan di situ, namun kalau kesadaran masy itu tidak ada percuma," pintanya.
Selain korban meninggal dunia, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara (Malra), AKP Wido Dwi Arifiya Zaen juga menjadi korban karena tertancap anak panah di bagian kepala saat melerai bentrokan.
"Kasat Serse Polres Malra (maluku tenggara) yang mengalami luka kena panah di kepala. Kemudian anak panahnya masih menancap di kepala," ungkapnya.
Roem menyebut ada satu anggota Brimob Polres Malra yang juga menjadi korban luka karena tertancap anak panah di bagian lutut kaki sebelah kiri.
"Iya yang satu yang kena di lutut ini cuma dirawat di Tual, Maluku Tenggara. Sementara yang anak panahnya menancap di kepala dirujuk ya ke Ambon menggunakan pesawat terbang karena jaraknya 1 jam lebih itu, tadi sudah tiba di ambon dan di ambil tindakan," ucapnya.
Saat ini, kata Roem, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan pelaku-pelaku bentrokan tersebut.
"Sementara dilakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku-pelakunya," jelasnya.