Kepala Sekolah SMP di Gunungkidul Beberkan Kronologi Kasus Perundungan yang Bikin Jari Korban Putus
Usai kejadian pihak sekolah langsung membawa RAN ke ruang sakit sedangkan, RH dilakukan perawatan pada benjolan di kepalanya
Editor: Eko Sutriyanto
Ia menambahkan, karena keduanya saling tersinggung terjadilah perkelahian.
Perkelahian ini sampai berpindah tempat hingga ke kamar mandi.
"Di kamar mandi itulah RH ditarik kerahnya ada bekas di bajunya itu, kemudian RH dipukul, ada bekas benjolan juga itu si RH.
Jadi, kemungkinan RAN yang tangannya jari kelingking itu sakitnya karena memukul si RH. Kalau itu dianggap sebagai bullying, kami sebutnya itu bukan bullying. Kami anggapnya kesalahpahaman anak,"terangnya.
Usai kejadian itu, kata dia, pihak sekolah langsung membawa RAN ke ruang sakit. Sedangkan, RH dilakukan perawatan pada benjolan di kepalanya.
"Kami langsung bawa RAN ke Rumah Sakit, dan mengompres benjolan pada RH,"terangnya.
Lakukan Mediasi
Kepala sekolah mengaku pihak sekolah berupaya untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kedua orang tua pun diajak untuk upaya mediasi.
"Usai kejadian pada sore harinya, kami komunikasi ke orang tua untuk mediasi.Lalu, pada Kamis (22/2/2024) pagi di sekolah, kami mencoba untuk mediasi antara pihak orangtua.
Hasil mediasi kemarin untuk diselesaikan dengan kekeluargaan.
Orangtua RH bersedia membantu pembiayaannya namun, kami berencana hari ini akan mengundang lagi orang tua untuk melanjutkan mediasi dengan melibatkan pihak lain. Seperti, dinas pendidikan atau dukuh, karena kebetulan keduanya masih tinggal di satu padukuhan," ujarnya.
Selain melakukan mediasi, kata dia, pihak sekolah juga akan memberikan bantuan berupa pendampingan psikologis terhadap kedua siswanya serta menyosialisasikan agar para siswa saling menghormati satu sama lain.
"Kami akan melakukan tata tertib dan pembinaan terkait bullying ini. Dan, kami juga melakukan pendataan terhadap siswa-siswa yang pernah melontarkan kata-kata tidak baik ke RAN ini,"urainya.
Perundungan Bukan Pertamakali
Ayah korban Wasido mengatakan, peristiwa perundungan bermula ketika anaknya mendapat ejekan dari teman sekolahnya, pada Rabu (21/2) siang.
"Dia diejek karena kondisi tubuhnya (disablitas) sehingga anak saya tidak terima dan terjadi perselisihan," ujarnya, Kamis (22/2/2024).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.