Kepala Sekolah SMP di Gunungkidul Beberkan Kronologi Kasus Perundungan yang Bikin Jari Korban Putus
Usai kejadian pihak sekolah langsung membawa RAN ke ruang sakit sedangkan, RH dilakukan perawatan pada benjolan di kepalanya
Editor: Eko Sutriyanto
Mendapat perlakuan tersebut, kata dia, korban sempat tidak terima sehingga terjadi perkelahian. Hingga mengakibatkan korban dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah pada jari kelingking tangan kiri dan luka pada wajah sehingga harus mendapatkan tindakan operasi di rumah sakit
"Kalau kronologis lengkapnya saya kurang tahu, tapi dari cerita teman-temannya karena diejek," ucapnya.
Wasido mengatakan, aksi pembullyan ini bukan pertama kali yang didapatkan anaknya.
Anaknya mengaku sudah sering di-bully oleh teman sekolahnya lantaran fisiknya yang berbeda.
"Saya sudah beritahu kalau diejek, diam saja jangan melawan, cukup laporkan kepada bapak atau ibu guru
Dia (korban) bilang sudah hampir setiap hari mendapatkan bullyan di sekolah karena kondisinya," jelasnya.
Karena tidak tahan dengan aksi bully Wasido pun memberanikan diri untuk melakukan perlawanan.
Dia mengatakan, pihak sekolah tengah menempuh jalur mediasi atas kasus perundungan ini antara kedua orang tua dari anak yang terlibat.
"Kalau tidak ada bentuk pertanggungjawaban, kemungkinan saya akan laporkan kasus ini (kekerasan) ke polisi," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati membenarkan adanya salah satu siswa yang dilarikan ke rumah sakit akibat tindak kekerasan di sekolah.
"Iya benar, ada siswa masuk rumah sakit karena tindak kekerasan di sekolah," ujar Nunuk saat dihubungi.
Meski begitu, Nunuk belum mendapatkan informasi mengenai kronologis kasus perundungan dan kekerasa di sekolah.
"Masih menunggu keterangan dari pihak sekolah, sudah ada proses mediasi antara kedua orang tua dari anak yang terlibat," urainya. (Tribunjogja.com/ndg)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Soal Dugaan Bullying Siswa SMP Penyandang Disabilitas di Gunungkidul, Ini Kata Sekolah