Rombongan Pengantar Jenazah Serang Warga Maros, Tak Terima Ditegur saat Gunakan Knalpot Brong
Viral rombongan pengantar jenazah menyerang rumah warga di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tiga pelaku penyerangan telah ditangkap polisi.
Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral rekaman CCTV keributan antara pengantar jenazah dengan warga di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kasus tersebut terjadi pada Selasa (20/2/2024) saat rombongan pengantar jenazah melewati Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros.
Diduga para pengantar jenazah tak terima ketika ditegur warga yang merasa terganggu dengan suara knalpot bising.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto mengimbau kepada masyarakat saat mengantar jenazah untuk tidak mengganggu ketertiban lalu lintas.
Apalagi, bertindak ugal-ugalan dan bisa merugikan orang lain.
"Diimbau kepada masyarakat dimohon kesadarannya, apabila ada keluarga, kerabat yang meninggal dunia, pengantar jenazah bisa tertib lalu lintas selama dijalan dan tidak mengganggu ketertiban," imbuhnya.
Polisi menangkap tiga terduga penyerang rumah warga saat iring-iringan pengantar jenazah melintas di Kabupaten Maros.
Tiga terduga pelaku yang merupakan rombongan pengantar jenazah itu ditangkap setelah aksi mereka viral di media sosial.
"Pelaku sudah diamankan tiga orang oleh Polres Maros, sementara diinterogasi di polsek Moncongloe," kata Dirkrimum Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti, Sabtu (24/2/2024) sore.
Hal senada diungkapkan Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet.
"Alhamdulillah Polsek Moncongloe diback Up oleh Satreskrim Polres Maros telah membawa (terduga pelaku) yang viral itu kurang lebih tiga orang dan diamankan di Polsek Moncongloe," tuturnya.
Baca juga: Lansia di Maros Tombak Imam Masjid Seusai Subuh, Pelaku Kesal Korban Gantikan Posisinya Sebagai Imam
Polisi mengambil sejumlah rekaman kamera CCTV sebagai barang bukti.
Namun, pihaknya juga tengah mencari bendera yang dibawa saat beraksi.
"Barang bukti sekarang sementara masih dilakukan pencarian bendera yang terekam di CCTV," ujarnya.