Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keributan di Kantor Bawaslu Yalimo Papua Pegunungan, Wakapolres dan Kasat Lantas Terluka

Sekelompok massa melakukan penyerangan terhadap personel Polri di Kampung Landikma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Keributan di Kantor Bawaslu Yalimo Papua Pegunungan, Wakapolres dan Kasat Lantas Terluka
Grafis Tribunnews/Gilang Putranto
Ilustrasi Pemilu 2024 - Sekelompok massa melakukan penyerangan terhadap personel Polri di Kampung Landikma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. Akibatnya, Wakapolres Kompol Unding Alimuddin dan Kasat Lantas Polres Yalimo menjadi korban. 

TRIBUNNEWS.COM, YALIMO - Keributan terjadi di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Yalimo, Papua Pegunungan, Kamis (29/2/2024).

Sekelompok massa melakukan penyerangan terhadap personel Polri di Kampung Landikma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Wakapolres Yalimo, Kompol Unding Alimuddin menjelaskan, keributan terjadi setelah kelompok massa dari Distrik Abenaho tiba di Kantor Bawaslu dengan menggunakan tiga mobil dan membawa senjata tajam.

"Mereka langsung membuat keributan di tempat tersebut, meski anggota kami telah merespon guna mengamankan situasi, mereka malah diserang balik oleh massa yang sudah memanas," jelas Wakapolres Yalimo, Kompol Unding Alimuddin.

Baca juga: Siap Terima Perkara Perselisihan Hasil Pemilu, MK Masih Tunggu Pengumuman KPU

Akibat peristiwa ini, Wakapolres Kompol Unding Alimuddin dan Kasat Lantas Polres Yalimo menjadi korban.

Kompol Unding mengalami luka di tangan akibat terkena lemparan batu.

Sementara Kasat Lantas Polres Yalimo terkena anak panah di bagian pinggang.

Berita Rekomendasi

"Meskipun demikian, berkat respons cepat dari anggota Polres Yalimo, kejadian ini tidak berujung pada luka serius," kata Wakapolres.

Keributan ini awalnya dipicu keberatan warga atas dugaan kecurangan suara saat pleno di Distrik Abenaho.

Wakapolres juga menekankan pentingnya kesiagaan anggota Polri dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.

Perintah untuk tetap siaga diberikan sebagai langkah preventif agar anggota Polri dapat merespons cepat dalam situasi darurat.

"Insiden penyerangan terhadap anggota Polri ini menunjukkan kompleksitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah. Semoga penyelesaian yang damai dapat ditemukan untuk mengatasi perbedaan pendapat dan menjaga kestabilan di wilayah tersebut," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pleno Berakhir Ricuh, Massa Serang Anggota Polisi: Wakapolres dan Kasat Lantas Terluka

Sumber: Tribun Papua
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas