Wali Kota Semarang Dukung Kemandirian Finansial PDAM Tirta Moedal
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu akan mendukung penuh kemandirian finansial Perumda Air Minum Tirta Moedal bersama UWCI dan WWX
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu akan mendukung penuh kemandirian finansial Perumda Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang. Hal itu disampaikan usai melakukan pertemuan dengan Tim Urban Water Catalyst Initiative (UWCI) dr GIZ dari Jerman dan WWX - Belanda di kantor Perumda Air Minum Tirta Moedal, Senin (4/3).
Dalam kesempatan tersebut, dirinya memberikan apresiasi kepada jajaran direksi Perumda Air Minum Tirta Moedal dalam upaya kemandirian finansial. Dirinya mengaku bakal ikut mengawal dan men-support proses-proses kemandirian finansial tersebut.
Hal itu mengingat Perumda Air Minum Tirta Moedal ini berpotensi bakal menjadi Pilot Project perusahaan pengelolaan air di Indonesia dan dunia. Dari belasan perusahaan di berbagai negara yang diseleksi, Perumda Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang menjadi salah satu perwakilan Indonesia yang terpilih untuk proses kemandirian finansial.
Baca juga: Jelang Ramadan, Gerakan Pak Rahman Jadi Andalan Pemkot Semarang Kendalikan Inflasi
“Kalau dari negara donor istilahnya, atau istilahnya negara pendamping, Perumda Air Minum Tirta Moedal diminta harus mandiri, karena nanti akan ada proses Bisnis to Bisnis. Sehingga bagaimana support-nya. Kemudian pertanyaannya, ini kapan mandirinya Perumda Air Minum Tirta Moedal? Sebelumnya kita jadi salah satu dari 19 perwakilan negara yang diseleksi, mulai 19 ke tujuh, kemudian dari 7 ke 3, dan sekarang ini salah satunya ada di Perumda Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang,” ujarnya.
Nantinya UWCI, lanjut Mbak Ita, berharap kalau hal ini bisa sukses akan menjadi percontohan. Tidak hanya perusahaan pengelolaan air minum yang ada di Indonesia, melainkan perusahaan daerah dari berbagai negara.
"Saya dorong Perumda Air Minum Tirta Moedal ini bisa mandiri, karena memang mereka punya. Dari dulu penyertaan modal dari hasil profitnya, kemudian punya aset juga, sehingga memang diperlukan cash flow-nya,” lanjutnya.
Baca juga: Pemkot Semarang Raih Predikat Terbaik Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau se-Jateng
Lebih lanjut, untuk proses-proses pembiayaan dari pinjaman pendanaan akan dimulai tahun 2025. Proses ini akan berjalan selama 10 tahun atau sampai 2034.
Mbak Ita mengakui jika memang Perumda Air Minum Tirta Moedal merupakan salah satu perusahaan umum daerah andalan Kota Semarang. Adapun sebelumnya Perumda Air Minum Tirta Moedal juga mendapat atensi dari Korean Water melalui Smart Water Cities Project (SWC).
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Moedal, Yudi Indardo menjelaskan, jika UWCI adalah program untuk memampukan sistem keuangan Perumda Air Minum Tirta Moedal. Sehingga nantinya Perumda Air Minum Tirta Moedal akan memiliki nilai tambah untuk mengajukan pinjaman modal tanpa mengagunkan aset Perumda Air Minum Tirta Moedal.
Baca juga: Optimis Penuhi Kebutuhan, Mbak Ita Dorong Pengembangan Bawang Merah Varietas Bima di Kota Semarang
“Jadi ini dimampukan untuk layak pinjam, karena itu penting sekali buat perusahaan. Jadi kita tidak terlalu mengandalkan apa yang diberikan Pemda (Pemerintah Daerah). Kita harus cari alternatif pendanaan lain dan ini jadi alternatif pendanaan lain itu."
"Nanti bisa pinjam buat operasional dan proyek, jadi akan ada pemilihan program yang benar dan bisa bikin kinerja Perumda Air Minum Tirta Moedal bagus, dampak keuangan bagus,” imbuhnya.
Dirinya tidak menampik walaupun memiliki aset, tapi mereka ingin pinjaman bisa dari cash flow, jadi tanpa harus mengagunkan aset.
"Kalau dari cash flow kita, artinya feature opportunity kesempatan ke depan untuk raih laba itu yang harus diperhitungkan untuk kemampuan pinjam kita,” tutupnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.