Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Skizofrenia? Diidap Ibu yang Bunuh Anak Kandungnya di Bekasi

SNF (26), ibu di Bekasi yang tega membunuh anak kandungnya berusia 5 tahun ternyata mengidap skizofrenia.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Apa Itu Skizofrenia? Diidap Ibu yang Bunuh Anak Kandungnya di Bekasi
kompas.com
ilustrasi penderita gangguan mental - SNF (26), ibu di Bekasi yang tega membunuh anak kandungnya berusia 5 tahun ternyata mengidap skizofrenia. 

Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.

Sementara itu, gejala skizofrenia dibagi menjadi dua kelas:

1. Gejala positif mengacu pada perilaku yang tidak tampak pada individu yang sehat.

Gejala ini meliputi: halusinasi, delusi, kacau dalam berpikir dan berbicara.

2 Gejala positif mengacu pada hilangnya minat yang sebelumnya dimiliki oleh penderita.

Gejala negatif dapat berlangsung beberapa tahun sebelum penderita mengalami gejala awal.

Gejala ini umumnya muncul bertahap dan memburuk seiring waktu.

BERITA TERKAIT

Adapun gejalanya meliputi: ekspresi wajah dan nada bicara yang tidak berubah atau monoton, sulit merasa senang, enggam bersosialisasi, kehilangan minat dan motivasi pada berbagai aktivitas.

Lalu, pola tidur berubah, tidak nyaman berada di dekat orang lain, dan tidak peduli pada penampilan dan kebersihan.

SNF Tertawa saat Diperiksa

Sebelumnya, sikap janggal memang ditunjukkan SNF saat menjalani pemeriksaan.

SNF tak menunjukkan rasa bersalah meski telah menghabisi nyawa anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satrya Triputra mangatakan, pelaku tertawa saat diperiksa polisi.

"Kondisi yang bersangkutan masih stabil dan mohon maaf tadi pada saat diambil keterangan sedikit agak tertawa," ungkap Wira dalam keterangannya, Jumat (8/3/2024), dilansir Kompas.com.

Tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya bocah laki-laki berinisial AAMS (5) di perumahan elite di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).
Tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya bocah laki-laki berinisial AAMS (5) di perumahan elite di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). (Tribunbekasi.com/ istimewa)

Terpisah, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian, mengatakan tidak melihat adanya ekspresi sedih dari SNF.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas