Kasus Tewasnya Tahanan Polsek Bukit Raya, Diduga Leher Patah, Polisi Tunggu Hasil Ekshumasi
Sudah hampir 4 bulan berlalu sejak kematian Dimas Fernanda (25), tahanan Polsek Bukit Raya. Namun hingga kini penyebab tewasnya Dimas belum terungkap.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sudah hampir 4 bulan berlalu sejak kematian Dimas Fernanda (25), tahanan Polsek Bukit Raya. Namun hingga kini penyebab tewasnya Dimas belum terungkap.
Diketahui Dimas meninggal dunia pada 20 November 2023 lalu.
Jenazahnya sudah dimakamkan di kampung halamannya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Muslim, Medan Polonia, Sumatra Utara (Sumut).
Dimas sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penggelapan dalam jabatan.
Baca juga: Kasus Tahanan Tewas di Penjara Berulang, Kontras Desak Polisi Pasang Kamera CCTV di Ruang Tahanan
Keluarga menduga Dimas meninggal akibat kekerasan.
Sebab saat memandikan jasad korban, pihak keluarga menduga leher korban sampai patah.
Hal ini kemudian dilaporkan pihak keluarga ke Polda Riau.
Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan, membenarkan adanya laporan tersebut.
"Awalnya kan sebelum keluarga melapor, sudah pernah ditawarkan untuk autopsi. Tapi saat itu keluarga menolak," kata Kombes Asep Darmawan, Kamis (7/3/2024).
"Kemudian jenazah dibawa ke Medan. Saat dimandikan, keluarga melihat ada sejumlah luka lebam, kepala mengeluarkan darah dan leher patah," imbuhnya.
Atas informasi itu, tim langsung melakukan penelusuran.
Petugas juga melakukan ekshumasi, atau pembongkaran makam guna kepentingan autopsi pada Minggu (3/3/2024) lalu.
Baca juga: Sosok Adi Putra Nduru Tahanan Tewas saat Kabur, Sempat Gagal Jadi Pendeta, Meninggal di HUT ke-25
"Sudah dilakukan (ekshumasi). Kami tinggal menunggu hasil autopsi," papar Asep.
Ditanyai perihal dugaan kematian korban, Kombes Asep mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dari Rumah Sakit Bhayangkara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.