Kota Padang Masih Digenangi Air, Pemkot Tetapkan Status Darurat Bencana
Pemerintah Kota (Pemkot) Padang menetapkan status Darurat Bencana selam tujuh hari sejuak 8 Maret lalu.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Hujan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Padang, Sumatera Barat pada 7-8 Maret lalu membuat banjir melanda Kota Tercinta.
Hingga Senin (11/3/2023), sejumlah wilayah masih digenangi banjir.
Hal tersebut membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Padang menetapkan status Darurat Bencana selam tujuh hari sejuak 8 Maret lalu.
Penetapan status darurat bencana tersebut sesuai dengan SK Wali Kota Padang No 75 Tahun 2024 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor.
Mengutip TribunPadang.com, 27 titik yang masih alami banjir.
Puluhan titik tersebut meliputi delapan kecamatan.
Lalu, ada tiga titik di Kota Padang yang dilanda longsor.
"Status Tanggap Darurat Bencana sebagaimana dimaksud pada diktum Kesatu untuk jangka waktu 7 (tujuh) hari, terhitung mulai tanggal 8 Maret 2024 sampai dengan 14 Maret 2024," kata Wali Kota Padang, Hendri Septa dalam keputusan tersebut.
Dalam bencana banjir di Kota Padang ini, data Kantor SAR Padang mencatat ada 8.118 jiwa yang terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari juga mengonfirmasi hal tersebut.
Selain itu, Pusat Pengandalian Operasi BNPB mencatat ada 2.947 warga yang mengungsi.
Baca juga: Update Banjir di Pesisir Selatan Sumbar: 22 Warga Meninggal, Kerugian Mencapai Rp213 Miliar
Mengutip TribunPadang.com, BPBD Kota Padang terus melakukan pendataan.
Sejumlah 8 kecamatan bahkan digenangi air setinggi 1,5 meter.
Kedelapan kecamatan yang dilanda banjir yaitu Kecamatan Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Pauh, Koto Tangah, Padang Utara, Kuranji, Naggalo dan Padang Selatan.
"Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa ini."
"Sementara kerugian, BPBD mencatat 110 unit rumah warga dan 1 RSUP dr. M. Djamil Padang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/3/2023).
Longsor dan Banjir di Sumatera Barat
Diketahui, bencana banjir dan tanah longsor tak hanya terjadi di Kota Padang saja.
Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di 10 wilayah lainnya.
Jadi, total ada 11 wilayah kabupaten/kota yang terdampak.
Namun, hingga saat ini, Kota Padang masih jadi wilayah yang digenangi air.
11 wilayah di Sumatera Barat yang terkena bencana banjir dan tanah longsor yakni:
- Kabupaten Pasaman
- Kabupaten Pasaman Barat
- Kabupaten Agam
- Kabupaten Padang Pariaman
- Kabupaten Lima Puluh Kota
- Kabupaten Solok
- Kabupaten Pesisir Selatan
- Kabupaten Kepulauan Mentawai
- Kota Pariaman
- Kota Solok
- Kota Padang
Berikut data wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat yang dirangkum Tribunnews.com dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB):
Korban Banjir dan Longsor
- Korban meninggal: 26 orang
- Korban luka: 2 orang
- Orang hilang: 6 orang
- Pengungsi: 78.877 orang
Rumah Rusak
- Rusak berat: 871
- Rusak sedang: 139
- Rusak ringan: 593
Dampak Lainnya
- 51 rumah ibadah terdampak
- 23 jembatan rusak
- 2 unit irigasi rusak
- 28 sekolah terdampak
- 13 jalan terdampak
- 5.550 hektare lahan terdampak
- 7 fasilitas umum dan kantor terdampak
- 1 sarana kesehatan terdampak
- 1960 hewan ternak terdampak
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Pemko Padang Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir dan Longsor Sampai 14 Maret 2024
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPadang.com, Rima Kurniati)