Sosok Deni Sobali, Pria Pangandaran Korban Pesawat Jatuh di Nunukan Dikenal Baik dan Tak Pelit Ilmu
Deni Sobali, pria asal Pangandaran korban jatuhnya pesawat Smart Air di Nunukan dikenal sebagai sosok yang baik dan tak pelit ilmu.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deni Sobali, pria asal Dusun Nusagede RT 5/14 Desa Cijulang, Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Smart Air di Nunukan, Kalimantan Utara.
Deni Sobali merupakan teknisi atau crew bagian engineer dari pesawat Smart Air.
Sebelum bergabung dengan Smart Air, Deni Sobali pernah bekerja di Susi Air.
Ia kemudian keluar dari maskapai Susi Air dan bergabung dengan Smart Air sejak beberpa tahun lalu.
Di mata keluarga Deni Sobali deikenal sebagai sosok yang baik dan selalu hormat kepada orang tua.
Baca juga: Sosok M Yusuf, Pilot Smart Air Selamat Berkat Buat Tanda SOS, Berusia 29 Tahun Lulusan STPI
Atang Aripin (52), mertua dari Deni Sobali mengatakan biasanya menantunya tersebut pulang ke Bandung setiap satu bulan sekali.
"Sosoknya baik, rencananya mau ke Bandung karena sebulan sekali itu pulang kampung," ujar Atang dengan nada sedih kepada sejumlah wartawan di rumah duka di Cijulang Kabupaten Pangandaran, Senin (11/3/2024) siang.
Atang mengungkap sbelum peristiwa naas yang merenggut nyawa Deni Sobali, pihak keluarga tidak menerima komunikasi dari almarhum seminggu sebelum kejadian.
Padaha biasanya Deni Sobali kerap mengabari keluarga soal aktivitasnya.
Baca juga: Jelang Kedatangan Jenazah Teknisi Smart Air Deni Sobali, Rumah Duka di Pangandaran Ramai Pelayat
"Biasanya ada telpon, tapi ini enggak," ucapnya.
Sampai akhirnya Atang mendengar kabar pesawat yang ditumpangi Deni Sobali hilang kontak dan terjatug di Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3/2024).
Atas kejadian tersebut, keluarga pun mngikhlaskan kepergian Deni Sobali untuk selamanya.
"Sampai sekarang mendengar kayak gini (meninggal), ya keluarga menerima tidak ada tuntutan apa-apa," katanya.
Sementara itu, di mata temannya, Deni Sobali merupakan sosok yang baik dan tak pelit berbagi ilmu.
Fikri, teman almarhum mengatakan Deni Sobali kala bekerja di Susi Air merupakan bagian engineer.
Menurut Fikri, Deni merupakan sosok yang baik di mata para pekerja Susi Air lainnya.
"Almarhum (Deni) keluar dari maskapai Susi Air beberapa tahun yang lalu," ucapnya.
Fikri tidak tahu betul kapan Deni masuk sebagai pegawai Susi Air.
"Karena, saya kenalnya sewaktu PKL, lumayan dekat, seringkali banyak memberikan ilmu," kata Fikri.
Fikri mengaku bahwa dirinya dan Deni dekat secara ikatan kerja, sebab pekerjaan Fikri kerap terbantu oleh jabatan yang diemban Deni.
"Saya kan bagian logistik, kalau dia engineer. Jadi, kalau butuh sparepart pasti ke saya," ujarnya.
Rumah Duka Deni Sobali
Rencananya jenazah Deni Sobali akan tiba di rumah duka, Dusun Nusagede RT 5/14 Desa Cijulang, Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran, Senin (11/3/2024) siang.
Warga pun mulai berdatangan melayat ke rumah duka Deni Sobali.
Mereka terutama keluarga Deni sedang menunggu kedatangan jenazah.
Jenazah Deni diberangkatkan dari Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Jakarta kemudian ke Bandara Nusawiru Cijulang.
Deni Sobali merupakan seorang teknisi warga Kabupaten Pangandaran yang menjadi korban pesawat Pilatus Smart Aviation type PC6 PK-SNE yang jatuh di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.
Informasi yang diterima, awalnya pesawat perintis tersebut hendak membawa bahan kebutuhan pokok (sembako).
Kemudian, tidak lama dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari bandara Internasional Juwata Tarakan pada Jumat (8/3/2024) pukul 08.25 Wita.
Ada korban lain dari pesawat Smart Air yang jatuh ini, yakni Capt M Yusuf (29) dari Kluster Botanical Garden III No. 9, Bekasi Selatan.
Namun sang pilot selamat dan mengalami luka-luka di tubuh.
(Tribupriangan.com/ tribunjabar.id/ Padna)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com dengan judul Jenazah Deni Sobali Korban Pesawat Jatuh di Nunukan Asal Pangandaran akan Tiba Siang Ini