Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Kasus Bullying Murid SD yang Ditelanjangi Temannya, Kasus Berlanjut ke Polisi

Inilah kabar terbaru soal kasus bullying atau perundungan di sebuah SD di Indramayu, Jawa Barat.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Update Kasus Bullying Murid SD yang Ditelanjangi Temannya, Kasus Berlanjut ke Polisi
freepik
Ilustrasi bullying - Inilah kabar terbaru soal kasus bullying atau perundungan di sebuah SD di Indramayu, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus bullying atau perundungan di sebuah SD di Indramayu, Jawa Barat.

Sebelumnya ramai di media sosial aksi perundungan yang korbannya adalah murid SD.

Korban dirundung dengan ditelanjangi lalu ditendang pelaku.

Baju korban yang berinisial HA (12) juga dibasahi oleh para pelaku.

Kasus ini sudah dilaporkan pihak keluarga ke Polres Indramayu.

Mengutip TribunJabar.id, pihak kepolisian memastikan proses kasus terus berlanjut dan akan segera dilakukan gelar perkara.

Hal tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polres Indramayu, AKP Hilal Adi Imawan.

Berita Rekomendasi

"Kasusnya lanjut dan nanti akan kita gelarkan (perkara)," ujar Hilal Adi Imawan, Selasa (12/3/2024).

Ia menuturkan, sudah ada lima orang saksi yang sudah diperiksa.

Lima orang tersebut yakni korban, orang tua korban, teman, hingga pihak sekolah.

"Untuk terduga tersangka masih belum," ujar dia.

Baca juga: Korban Bullying di Cirebon Rupanya Dianiaya Selama Berjam-jam Lamanya, Pelaku Berusia 10-16 Tahun

Diwartakan sebelumnya, aksi perundungan ini mendapatkan perhatian dari Bupati Indramayu, Nina Agustina.

Ia berharap, kepala sekolah dan guru bisa menciptakan lingkungan yang nyaman.

Mengutip TribunJabar.id, ia juga berharap ada guru Bimbingan Konseling (BK) di tingkat SD.

"Kalau guru BP kan adanya di SMP ya, saya minta di SD juga dibentuklah guru BP," ujarnya.

Dengan adanya guru BK, lanjut Nina, diharapkan para murid bisa lebih diawasi lagi selama di sekolah.

Kata Pengamat

Sebelumnya diwartakan, Kepala Program Studi Profesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Elvie Gunawan, turut menanggapi kasus yang menimpa HA.

Menurutnya, kasus bullying di Indramayu merupakan imbas dari orang tua dan guru yang tak berperan dalam melakukan pencegahan.

Ia menilai guru beserta orang tua harusnya berperan dalam pencegahan, supaya anak-anak tak melakukan perbuatan di luar norma masyarakat.

"Sebenarnya, orang yang berperan melakukan pencegahannya, tidak mau berperan."

"Bullying itu kan, tidak akan terjadi kalau lingkungan tempat anak-anaknya tumbuh dan berkembang itu aman," ujar Elvine Gunawan, Rabu (6/3/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Sementara itu, lanjut Elvine, lingkungan sekolah juga harus memberikan proteksi.

Ia mengatakan keseimbangan antara jumlah anak dan guru juga harus ideal.

"Sekarang kalau di sekolah itu kan satu banding berapa, guru satu siswanya bisa sampai 40 orang kan. Itu pola konvensional," jelasnya.

Baca juga: Viral Siswa SD di Indramayu Dibully Teman, Berawal saat Korban Ejek Sepeda Pelaku yang Dijual

Tak hanya itu, di lingkungan sekolah, menurutnya, tak pernah ada pemeriksaan terhadap anak-anak yang akan masuk sekolah.

"Screening kesehatan jiwa waktu mau masuk SD, kan tidak diperiksa. Apakah anaknya punya gangguan disorder atau gangguan perilaku menentang atau dia anak ADHD, kan kita tidak punya tuh screening itu," ucapnya.

Ia berpandapat orang tua juga harus dilakukan screening, guna mengetahui apakah orang tua yang menumbuhkembangkan anaknya punya masalah dengan mental dan emosional atau tidak.

Sementara itu, ia juga menyoroti beberapa kasus bullying yang hanya selesai dengan permintaan maaf dan membuat video klarifikasi.

Padahal, menurut Elvine, perlu juga dilakukan pembinaan terhadap anak, orang tua, dan guru.

Pembinaan tersebut dilakukan supaya hal serupa tak terjadi lagi.

"Kasus-kasus sebelumnya juga tidak pernah di-up, apa yang terjadi setelahnya, kita tidak pernah tahu apa hukumnya untuk para pelaku. Padahal, orang tua dan gurunya harus diobati, bukan hanya anaknya saja," ucapnya.

"Konkretnya adalah satu, orang tua harus siap dalam proses pendidikan anak, jadi bukan cuma menitipkan saja, kedua orang harus terbuka kalau anaknya bermasalah siap dibina, kalau boleh mencegah," tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Bullying Murid SD Ditelanjangi dan Ditendang Teman Sekelas di Indramayu Berlanjut ke Polisi

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Handhika Rahman)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas