2 ABK yang Terjun ke Laut saat Kapal Mati Mesin Belum Ditemukan, Gelombang Tinggi Kendala Pencarian
Tim SAR Gabungan terkendala tingginya gelombang laut dalam upaya pencarian korban.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Hingga Kamis (14/3/2024) siang, 2 Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang usai terjun ke laut di perairan Pantai Glagah, Kulon Progo tak kunjung ditemukan.
Tim SAR Gabungan terkendala tingginya gelombang laut dalam upaya pencarian korban.
"Kendala paling utama adalah tingginya gelombang laut," kata Dirpolairud Polda DIY, Kombes Pol Didik Priyo Sambodo, Kamis (14/3/2024).
Kombes Didik mengatakan, dari informasi yang ia terima, ketinggian gelombang laut hari ini bisa mencapai 4 meter di area tengah laut.
Baca juga: Kapal LCT Batiwakkal Permai Tujuan Talaud Tenggelam di Perairan Morotai, 2 dari 11 ABK Hilang
Bahkan bisa lebih tinggi saat siang hari.
Itulah sebabnya Didik tidak menyarankan operasi pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu. Termasuk menerjunkan tim pencari untuk menyisir di laut.
"Lagi pula saat ini juga tidak ada nelayan yang berani melaut karena gelombang tinggi," ujarnya.
Meski begitu, Didik sudah berkoordinasi dengan seluruh komunitas nelayan di pesisir DIY.
Mereka diminta menginformasikan jika ada temuan tubuh hanyut di perairan.
Sesuai prosedur, operasi pencarian rencananya berlangsung selama sepekan alias 7 hari.
Namun upaya pencarian bisa diperpanjang berdasarkan evaluasi yang dilakukan.
"Kami berharap 2 korban yang hilang bisa segera ditemukan," kata Didik.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada nelayan di wilayahnya yang melaut.
Baca juga: 8 ABK KMN Cahaya Sinar Dilaporkan Hilang Usai Kapal Karam di Perairan Wawonii Konawe
Penyebabnya adalah gelombang laut yang tinggi.