Rawan Longsor dan Banjir, Sejumlah Perkampungan di Sumatra Barat Direncanakan akan Direlokasi
Pemerintah pun berencana untuk merelokasi sejumlah perkampungan di Sumatra Barat yang rawan terkena bencana banjir dan tanah longsor.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
"Untuk data korban belum diketahui, menunggu dari Pihak RSUD Painan," kata Abdul Malik.
Dengan satu korban ditemukan ini, maka korban meninggal bertambah menjadi 24 orang.
Kini, pihak terkait tengah melakukan pencarian terhadap lima korban lainnya.
Dijelaskannya, lokasi pencarian dibagi menjadi tiga, di antaranya longsor di Kecamatan Sutera.
Lalu mobil terseret arus banjir/Sungai Kecamatan Koto XI Tarusan dan orang terseret arus banjir di Kecamatan Bayang.
Kerugian Capai Ratusan Miliar
Dampak kerugian dari bencana longsor dan banjir yang terjadi di Kabupaten Pesisir Barat ini diperkirakan mencapai Rp213 miliar.
Dikutip dari TribunPadang.com, jumlah tersebut merupakan perkiraan sementara dari pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Data tersebut meliputi dampak terhadap warga, kerusakan bangunan termasuk fasilitas umum, infrastruktir, hingga lahan pertanian dan hewan ternak yang hanyut.
Di Kecamatan IV Jurai, kerugian dari bencana banjir dan tanah longsor ditaksir mencapai Rp55,9 miliar.
Sementara, di Kecamatan Linggo Sari Baganti Rp43,2 miliar.
Sekretaris BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Yuskardi, menuturkan data tersebut masih data sementara.
Diketahui, saat ini wilayah tersebut ditetapkan status Tanggap Darurat Bencana (TDB).
Selain itu, meskipun banjir sudah berangsur surut, Kota Padang masih digenangi air.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Pemerintah akan Relokasi Sejumlah Perkampungan di Sumbar karena Rawan Banjir dan Longsor
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPadang.com, Rima Kurniati/Rahmadisuardi)