Rawan Longsor dan Banjir, Sejumlah Perkampungan di Sumatra Barat Direncanakan akan Direlokasi
Pemerintah pun berencana untuk merelokasi sejumlah perkampungan di Sumatra Barat yang rawan terkena bencana banjir dan tanah longsor.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah wilayah di Sumatra Barat diterjang longsor dan banjir.
Beberapa perkampungan diketahui memang berdiri di wilayah yang rawan bencana banjir dan tanah longsor.
Pemerintah pun berencana untuk merelokasi sejumlah perkampungan yang rawan terkena bencana banjir dan tanah longsor.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunana Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan perkampungan yang akan direlokasi tersebut berada di Kabupaten Pesisir Selatan dan Padang Pariaman.
"Ada lokasi-lokasi yang perumahan atau perkampungan yang memang sebaiknya direlokasi, bukan hanya di Pesisir Selatan, termasuk yang di Padang Pariaman," kata Muhadjir, Rabu (13/3/2024), dikutip dari TribunPadang.com.
Sebagai realisasi, pemerintah daerah setempat diminta untuk mencari lahan untuk pemindahan.
Pembangunan kampung nantinya akan menggunakan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"(Dana siap pakai) tidak terbatas, belum-belum secara detail belum (diputuskan besarannya). Kita baru kita keluarkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan," ujar Muhadjir.
Diketahui, banjir di Kabupaten Pesisir Selatan beberapa waktu lalu menelan korban jiwa.
Sebelumnya, ada enam orang warga Pesisir Selatan yang hilang saat bencana banjir dan tanah longsor terjadi.
Terbaru ini, Kantor SAR Padang berhasil menemukan satu orang korban berjenis kelamin laki-laki.
Baca juga: Dugaan Penyebab Banjir & Longsor di Sumbar hingga Update Korban Meninggal di Pesisir Selatan
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik.
Ia menuturkan, korban kini telah dievakuasi ke RSUD Painan.
Korban ditemukan oleh para relawan pada Selasa (12/3/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Untuk data korban belum diketahui, menunggu dari Pihak RSUD Painan," kata Abdul Malik.
Dengan satu korban ditemukan ini, maka korban meninggal bertambah menjadi 24 orang.
Kini, pihak terkait tengah melakukan pencarian terhadap lima korban lainnya.
Dijelaskannya, lokasi pencarian dibagi menjadi tiga, di antaranya longsor di Kecamatan Sutera.
Lalu mobil terseret arus banjir/Sungai Kecamatan Koto XI Tarusan dan orang terseret arus banjir di Kecamatan Bayang.
Kerugian Capai Ratusan Miliar
Dampak kerugian dari bencana longsor dan banjir yang terjadi di Kabupaten Pesisir Barat ini diperkirakan mencapai Rp213 miliar.
Dikutip dari TribunPadang.com, jumlah tersebut merupakan perkiraan sementara dari pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Data tersebut meliputi dampak terhadap warga, kerusakan bangunan termasuk fasilitas umum, infrastruktir, hingga lahan pertanian dan hewan ternak yang hanyut.
Di Kecamatan IV Jurai, kerugian dari bencana banjir dan tanah longsor ditaksir mencapai Rp55,9 miliar.
Sementara, di Kecamatan Linggo Sari Baganti Rp43,2 miliar.
Sekretaris BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Yuskardi, menuturkan data tersebut masih data sementara.
Diketahui, saat ini wilayah tersebut ditetapkan status Tanggap Darurat Bencana (TDB).
Selain itu, meskipun banjir sudah berangsur surut, Kota Padang masih digenangi air.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Pemerintah akan Relokasi Sejumlah Perkampungan di Sumbar karena Rawan Banjir dan Longsor
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPadang.com, Rima Kurniati/Rahmadisuardi)